Hidup Manusia yang Penuh Penderitaan - Ayub 14:1-22
Baca Firman TUHAN :Ayub 14:1-22 (TB).
"Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan."
Ayub 14:1
Kematian adalah akibat dosa. Karena itu, kefanaan hidup manusia sering menjadi keluhan dari tokoh Alkitab, seperti Musa (Mzm. 90), Pengkhotbah, dan, dalam nas hari ini, Ayub.
Hidup manusia begitu singkat; seperti bunga ia berkembang lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap (ayt. 2). Karena itu, Ayub meminta Allah untuk berbelas kasihan dan tidak menghadapkan manusia untuk diadili, supaya ia dapat menikmati hidupnya (3-6).
Tidak seperti pohon yang setelah ditebang dapat bertunas kembali, manusia yang mati tidak akan bangun kembali (7-12). Walau demikian, Ayub berharap bahwa ia akan diingat, dipanggil, dan dihidupkan kembali oleh Allah serta kesalahannya ditutupi (13-17). Sebab, tanpa harapan itu, hidup manusia adalah sia-sia (18-22).
Ayub melihat betapa fana dan rapuhnya hidup manusia. Jika Allah terus memerhatikan manusia untuk diadili, manusia tidak mungkin dapat menikmati hidupnya. Ayub menyesali hidup manusia yang tidak seperti pohon, yang walaupun ditebang dapat bersemi kembali. Ayub mengharapkan ada kehidupan setelah kematian, tetapi sepertinya ia belum yakin. Karena itu, ia melihat bahwa hidup ini penuh dengan penderitaan dan dukacita (22).
Ayub bergumul tentang apa yang terjadi setelah kematian. Nantinya, pada pasal 19:25-27, Ayub meyakini adanya penebus yang akan membelanya dan adanya kehidupan setelah kematian.
Ayub 19:25,27
Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu." puji TUHAN
Namun, untuk sementara ini ia mengeluh tentang kefanaan hidup manusia dan meminta Allah untuk berbelas kasihan. Ayub mengerti sekali jika tidak ada kehidupan kekal, maka sesungguhnya yang ada bagi manusia hanyalah penderitaan tanpa harapan.
Memang jika kita hanya melihat kehidupan di bumi, maka yang ada hanyalah kekecewaan dan dukacita. Tetapi, hari ini kita dapat bersyukur karena ada harapan setelah kematian bagi orang yang percaya kepada Kristus. Hanya dengan harapan ini kita dapat menjalani hidup yang fana di bumi yang penuh penderitaan ini dengan sukacita karena ada Roh Kudus juga yg memperlengkapi kita orang orang yg percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Mari kita berterima kasih kepada Bapa atas janji-Nya akan hidup yang kekal.
Filipi 3:20 (TB).
"Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia."
Amin, puji TUHAN
Posting Komentar untuk "Hidup Manusia yang Penuh Penderitaan - Ayub 14:1-22"