Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gaya Hidup Orang Percaya: Bertekun Dalam Doa - Kisah Para Rasul 2:41-42



Yang namanya gaya hidup, itu merupakan suatu hal yang kita hidupi, life style kita. Berarti itu bukan kita lakukan hanya sekali, dua kali, tiga kali, tetapi setiap hari kita melakukannya. Tema kita malam ini mengatakan Bertekun Dalam Doa, berarti tidak hanya hari ini kita berdoa lalu besok tidak, tidak hanya kalau mau makan baru kita berdoa setelah itu tidak, tidak hanya sekali dalam sehari berdoa, tetapi yang namanya bertekun berarti kita melakukannya secara berulang. Berulang-berulang ini bukan sesuatu hal yang menjadi kebiasaan sehingga dilakukan tanpa kesadaran dan asal-asalan, tetapi dalam bertekun berarti kita membutuhkan fokus, konsisten dan penuh perhatian dan sebagainya.

Sebelum lebih lanjut mari kita membaca dalam Kisah Para Rasul 2:41-42.

Dari teks yang telah kita baca, gaya hidup jemaat mula-mula adalah bertekun dalam doa. Namun pertanyaanya bagi kita semua, apakah itu Doa?

Apa itu Doa?

-> Secara singkat ada yang mengatakan bahwa doa adalah Duduk Omong-omong dengan Allah. Ada keintiman, rasa hormat dan Persekutuan yang erat dengan Tuhan.

-> Doa merupakan suatu sarana orang percaya untuk berkomunikasi dengan Allah. Sebagai makhluk sosial, tentunya manusia membangun interaksi dengan sesamanya, dengan sekitarnya. Meskipun kita tidak secara khusus belajar ilmu komunikasi, setidaknya setiap hari pasti kita berkomunikasi bukan? Apakah ada yang tidak pernah berkomunikasi? Bangun pagi minimal yang dirumah berkomunikasi dengan orang tuanya, dengan saudaranya. Yang anak asrama minimal bangun tidur berkomunikasi dengan teman kamarnya. Sesudah itu nanti di sekolah berkomunikasi dengan teman-teman dengan guru, dosen dan sebagainya. Ke kantor nanti berkomuniakasi dengan teman kantor, dengan pimpinan dan sebagainya.

Dalam komunikasi itu setidaknya ada dua hal: komunikasi terjadi ketik kita membutuhkan sesuatu, atau ketika kita memberikan sesuatu. Bangun pagi, Bu, seragamku mana ya? Sarapannya kok belum siap? Atau Bu, teras depan sudah sapu, piring-piring sudah tak cuci, tak bantu masak ya Bu. Kak, berangkat kerja bareng aku ya, gak usah naik grab. Komunikasi terjadi ketika kita membutuhkan sesuatu atau ketika kita memberikan sesuatu.

-> Demikian juga komunikasi kita dengan Tuhan, Doa kita juga setidaknya berisi dua hal juga: Permohonan dan ucapan syukur. Jadi doa itu tidak serta merta minta terus kepada Tuhan ya. Ada ucapan syukur yang kita naikkan juga kepada Tuhan. bahkan doa tidak hanya berhenti di situ, kadang kala kita juga mencurahkan isi hati kita dengan Tuhan, curhat dengan Tuhan mengadu kepada Tuhan tentang apa yang dialami. Jadi bukan Cuma curhat sama teman, sama orang tua saja ya, kita juga bisa curhat kepada Tuhan dengan Doa.

Bertekun dalam doa, berarti kita juga harus senantiasa berdoa. Doa bukan hanya ketika memohon sesuatu, kalau mau ujian baru doa, kalau sakit baru berdoa, kalau ada masalah baru berdoa. Tetapi ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, mendapatkan apa yang kita butuhkan, mendapatkan kasih dan anugerah Tuhan, patulah kita juga menaikkan doa ucapan syukur kita kepada Tuhan, menaikkan doa pujian dan pengagungan kepada Tuhan. Bertekun dalam doa berarti kita harus senantiasa berdoa, tidak jemu-jemu dalam berdoa, tidak bosan dalam berdoa.

Biasanya kalau kita berdoa minta sesuatu kepada Tuhan terus Tuhan gak jawab-jawab atau gak dikasih, kita biasanya mulai bosan ya, mulai lelah, dan kadang tidak mau lagi mendoakannya. Tetapi yang namanya bertekun dalam doa berarti kita tetap setia, tetap bertekun dalam doa, meskipun doa kita belum dijawab Tuhan.

          Jawaban Tuhan atas doa itu bisa beragam. Bisa Tuhan langsung jawab iya, bisa Tuhan jawab tidak, atau bisa tunggu. Ada yang berdoa hari ini dan saat ini dijawab Tuhan, ada yang berdoa hari ini dan Tuhan jawab besok, ada yang berdoa hari ini tetapi Tuhan jawab beberapa tahun kemudian. Pernahkah kita merasa dan mengingat bahwa kadang kala apa yang kita alami atau dapat hari ini adalah jawaban Tuhan atas doa pada tahun-tahun yang lalu? Yang berdoa sejak SD, SMP, SMA mau masuk di universitas tertentu dan Tuhan jawab tahun ini. Dan pertanyaanya bagi kita, setelah kita mendapatkan apa yang kita doakan dengan tekun itu, apakah kita berterima kasih atasnya, atau justru kita lupa akan hal itu?

Mengapa Harus berdoa?

-> Doa adalah bentuk kesadaran akan keterbatasan/kelemahan, ketidak berdayaan manusia. Untuk itu manusia membutuhkan Tuhan. Manusia adalah makhluk ciptaan sehingga sangat membutuhkan dan bergantung pada sang pencipta. Alkitab menganalogikan ketergantungan manusia seperti carang dengan pokok anggur. Manusia lemah, terbatas dan tidak dapat berbuat apa-apa diluar pokok anggur, dan untuk itu maka ranting harus senantiasa terhubung dengan pokoknya. Seperti manusia harus senantiasa terhubung dengan Tuhan. untuk terhubung dengan Tuhan, manusia harus senantiasa berdoa. Berdoa bersekutu dan hidup bergaul dengan Allah

Ketika seseorang berdoa, orang itu sadar bahwa dia tidak bisa tanpa Tuhan. Mengapa saat ujian, saat sakit, saat berada dalam masalah, seseorang berdoa? Karna ia tahu ia tidak bisa apa-apa sehingga membutuhkan pertolongan Tuhan. ia mengandalkan Tuhan untuk dapat menolong dia.

-> Dalam Mazmur 145:18-19 (bacakan). Bahwa Tuhan mendengar setiap seruan kita kepadaNya. pemazmur mengatakan bahwa Tuhan mendengarkan setiap seruan umat-Nya. Seruan ini dinaikkan dalam doa, dalam permohonanan. Dengan berdoa, selain merupakan bentuk kesadaran akan keterbatasan, doa juga menunjukkan pengakuan kita bahwa ada Tuhan yang senantiasa mendengar doa kita. Mengapa harus berdoa karena melalui doa kita mengagungkan nama Tuhan, kita mengakui ada Tuhan yang senantiasa mendengar setiap doa dan seruan kita, keluh kesah kita, pujian kita, ucapan syukur kita.  

-> Dalam 1 Tesalonika 5:17-18, doa merupakan suatu perintah. Tetaplah berdoa! Dan doa serta ucapan syukur merupakan apa yang dikehendaki Allah untuk kita lakukan. Doa itu perintah, dan Tuhan menghendaki untuk setiap umat-Nya senantiasa bertekun dalam doa. Janganlah kita jemu-jemu dalam berdoa. Di sana dikatakan mengucapsyukur dalam segala hal, baik dalam suka maupun duka, melalui doa kita harus bersyukur kepada Tuhan.

-> Doa juga memiliki kuasa. Yakobus 5:16b, bahwa doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Janganlah kita meragukan kuasa doa. Doa itu memiliki kuasa, kuasa menyembuhkan, kuasa memulihkan, kuasa menolong sebab Tuhan sendiri yang mengerjakan itu semua melalui doa yang kita naikkan. Tapi jangan sampai kita menyalah gunakan kuasa doa. Besok mau ujian malah gak belajar, kan sudah doa nanti Tuhan tolong. Udah tau gak boleh makan ini dan itu tapi tetap makan saja lalu bilang, kan tadi sudah doa, nanti Tuhan tolong. Doa disertai dengan tindakan iman. Berdoa dan bekerja, berdoa dan belajar. Kita melakukan bagian kita, apa yang kita bisa lakukan, berusaha dengan sungguh-sungguh dan menyerahkan semuanya dalam kuasa Tuhan.

Seperti apa doa yang berkenan kepada Allah?

-> Berdoa dengan iman. Dalam Matius 21:22, dikatakan bahwa dalam berdoa, dalam meminta harus dengan dengan penuh kepercayaan. Ketika berdoa, janganlah bimbang tentang apa yang kita doakan, janganlah ragu tetapi yakinlah. Dalam berdoa, kita harus berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan iman, penuh kepercayaan maka kita akan menerimanya. Kalau kita bandingkan dengan Yakobus 1 dikatakan bahwa mintalah dengan iman, jangan ragu-ragu jangan bimbang, jangan kuatir.

-> berdoa dengan tulus. Ketika berdoa, janganlah kita menjadi orang yang munafik, seperti orang yang tidak mengenal Allah yang berdoa dengan tidak sungguh-sungguh, hanya berpura-pura hanya ingin dipuji orang. Dalam Matius 6:5-8, dikatakan bahwa orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat memamerkan doa mereka. Doa dipinggir-pinggir jalan biar dilihat orang dan dipuji karena terlihat saleh. Tuhan tidak menghendaki doa yang seperti itu, tetapi doa yang dikehendaki Tuhan adalah doa yang fokus, yang personal, cukup dia dan Tuhan yang tahu, berdoa dengan tulus. Marilah kita berdoa dengan tulus, berdoa dengan penuh keyakinan, tidak berpura-pura untuk terlihat Rohani.

Oh orang Kristen, kalau mau makan aja berdoa dulu, kalau mau bepergian doa dulu, kalau mau kerja mau sekolah doa dulu. Bukan untuk dipuji, bukan untuk dipamerkan, doa yang kita naikkan ketika mau makan, mau bepergian, mau ujian, mau kerja, mau apapun, itu benar-benar lahir dari hati yang tulus. Benar-benar karena kita butuh Tuhan, benar-benar karena kita membutuhkan pertolongan Tuhan dan bukan untuk pujian atau dipamerkan. Sehingga doa yang senantiasa kita lakukan itu benar-benar menjadi gaya hidup kita, bukan hanya sekedar rutinitas, bukan sekedar kebiasaan.

-> Sesuai kehendak Tuhan. lebih lanjut dalam ayat 10, bahwa berdoa sesuai kehendak Tuhan. sering kali ketika kita berdoa, kita memaksakan kehendak kita. Tuhan aku mau itu, pokok itu aja Tuhan, jangan yang lain. Tuhan katakana tidak atau belum, tetapi kita ngotot untuk hal itu. Doa yang berkenan kepada Allah adalah doa yang sesuai kehendak Allah. Kalau sesuai dengan kehendak Allah, kita belum berdoa, baru saja mbatin, sudah Tuhan kasih. Seperti orang tua kita kan? Kalau kita minta yang tidak dikehendaki orang tua kita ya gak akan dikasih. Tapi kalau kita minta sesuai dengan apa yang dikehendaki orang tua kita, kadang kita belum selesai ngomong saja sudah diberikan.

Pastikan doa yang kita naikkan sesuai dengan kehendak Tuhan, jangan memaksakan kehendak kita ketika kita berdoa. Ketika memohon kepada Tuhan untuk menentukan sesuatu hal, jangan kita memaksakan kehendak kita. Jika Tuhan katakana tidak atau tunggu maka janganlah kita memaksakannya.

Doa yang berkenan kepada Allah adalah doa yang dinaikkan kepada Allah, dalam Yesus Kristus, dan oleh pertolongan Roh Kudus. Doa yang kita naikkan adalah doa yang kita tujukan kepada Bapa, melalui Yesus Kristus dan kita dapat berdoa oleh pertolongan Roh Kudus.

Untuk itu marilah kita senantiasa bertekun dalam doa. Bertekun berarti tidak jemu-jemu dalam berdoa, meskipun jawaban Tuhan atas doa-doa kita bisa saja Ia, tidak atau tunggu. Tetapi kita tetap senantiasa bertekun dalam doa. Doa juga merupakan bentuk kesadaran dan keterbatasan manusia, sehingga manusia sangat mengandalkan Tuhan dan semua itu disampaikan lewat doa. Doa kita juga harus menjadi doa yang berkenan kepada Allah dengan doa yang penuh iman, dengan ketulusan dan sesuai kehendak Allah.

Lagu: Doa mengubah segala sesuatu

Joko Prasetyo
Joko Prasetyo Pendiri dan Admin pikirankristen.com

Posting Komentar untuk "Gaya Hidup Orang Percaya: Bertekun Dalam Doa - Kisah Para Rasul 2:41-42"