Bukan Jalan Pintas - Kejadian 16: 2
Kejadian
16: 2
Berkatalah
Sarai kepada Abram: “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak.
Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat
memperoleh seorang anak.” Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
Setiap orang akan lebih memilih jalan
pintas daripada jalan yang memutar. Tidak hanya karena dapat mempersingkat
waktu, tetapi juga perjalanan tersebut akan menjadi lebih efisien. Tidak jarang
akirnya banyak orang akan memilih menggunakan google maps untuk mencari rute
tercepat dalam perjalanannya. Namun tidak jarang juga yang justru akhirnya
tersesat karena jalan yang ditunjukkan tidak dapat dilalui oleh kendaraan yang
sedang dikendarainya. Tidak semua jalan yang kita kira adalah jalan pintas
dapat membuat kita benar-benar sampai ditujuan dengan cepat, tetapi justru
terkadang membuat kita berlambat-lambat untuk sampai ditujuan tersebut.
Dalam kejadian 16: 2, kita bisa
melihat inisiatif Sarai dalam mengambil jalan pintas agar ia segera memperoleh
seorang anak. Namun bukan jalan pintas yang ia dapatkan, tetapi justru
permasalahan dan olok-olok bagi dirinya. Langkah yang diambil Sarai tidak berdasarkan
kehendak Tuhan. Sebab Tuhan sendiri telah berfirman bahwa Sarai akan melahirkan
anak. Namun karena ketidak percayaannya, ia memilih caranya sendiri dengan
memberikan budaknya kepada Abram agar ia bisa mendapatkan anak dari budaknya. Siapa
sangka akhirnya justru budak itu memandang rendah akan nyonyanya karena ia
dapat memberikan anak sedangkan nyonyanya tidak.
Sarai berharap dengan tindakannya
tersebut dapat memudahkan dia agar segera mendapatkan anak. Sarai berfikir
bahwa apa yang ia lakukan adalah jalan pintas agar ia dapat mendapatkan anak. Tetapi
apa yang Sarai lakukan tidak berdasar kehendak Tuhan, apa yang Sarai lakukan
tidak menunjukkan imannya kepada Tuhan. Suatu harga yang harus dibayar oleh
Sarai karena tindakannya sendiri. Suatu tindakan yang diambil dengan tidak
mempertimbangkan dengan baik sebelumnya dan tidak meminta petunjuk Tuhan.
Untuk itu marilah kita mempertimabangkan
baik-baik langkah atau tindakan apa yang akan kita ambil. Jangan kita mengambil
keputusan dengan terburu-buru, tetapi kita bisa mengambil keputusan dengan bijak.
Melibatkan Tuhan dalam pengambilan keputusan, dan memohon pertolongan Tuhan
untuk dapat melewati atau melalui keputusan yang telah kita ambil. Apa yang
kita kira jalan pintas, bukanlah jalan pintas menurut pandangan Tuhan. Meskipun
janji Tuhan itu seolah-olah tidak terpenuhi, tapi kita harus yakin bahwa janji
Tuhan tidak mungkin tidak ditepati. Meskipun lama, tetapi Tuhan tidak pernah
lalai akan janjiNya. Amin.
Posting Komentar untuk "Bukan Jalan Pintas - Kejadian 16: 2"