Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Firman Allah Dahsyat - Matius 4: 1-11

 


          Alkitab itu unik karena: 1) Alkitab Perjanjian Lama & Perjanjian Baru, seutuhnya diilhamkan/diinspirasikan Allah; 2) Alkitab Perjanjian Lama & Perjanjian Baru seutuhnya berotoritas; 3) Dari Alkitab, manusia dapat mengenal Allah. Dari keunikan yang kedua, Allkitab berotoritas berarti Firman Allah Dahysat karena Alkitab memiliki wibawa atau berkuasa dalam kehidupan orang percaya. Firman Allah Dahsyat, firman Allah berotoritas, firman Allah berkuasa dapat kita lihat melalui fakta sejarah pencobaan di padang gurun.

Matius 4:1-11

1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.

Berdasarkan ayat tersebut, adapun kebenaran firman Tuhan mengenai Firman Allah Dahsyat, bahwa firman Allah dahsyat karena berkuasa melawan godaan iblis

Kalau kita lihat lebih lanjut pada ayat-ayat sebelumnya, setelah Yesus di babtis di Sungai Yordan, Roh membawa Yesus kepadang gurun. Disana Yesus berpuasa 40 hari 40 malam. Setelah itu barulah Yesus dicobai iblis. Dalam ayat pertama, jika lihat lebih lanjut, kata dicobai sendiri dalam beberapa terjemahan lain diartikan sebagai digoda.

Iblis selalu menggunakan segala cara untuk mencobai dan menggoda manusia. Mulai dari krisis, tekanan, himpitan, kesesakan, intimidasi, masalah dan sebagainya. Semua orang pasti pernah digoda oleh iblis, bahkan iblis juga telah menggoda Yesus, hanya saja Yesus tidak jatuh dalam godaan tersebut.

Strategi iblis dalam menggoda manusia

a.    Iblis menggoda ketika orang percaya dalam keadaan lemah

Di ayat 2 dikatakan, Yesus telah berpuasa 40 hari dan 40 malam. Jadi secara fisik pasti Yesus dalam keadaan lemah, dalam keadaan yang lapar.

Siapa di sini yang pernah berpuasa? Bagaimana rasanya?

Atau mungkin yang pernah bangun kesiangan, tidak sempat sarapan, buru-buru kesekolah dan karena buru-buru lupa juga gak bawa uang saku? Ada? Bagaimana rasanya?

Kita saja yang lupa gak sarapan, yang berpuasa 1 hari atau beberapa hari sudah merasakan kelaparan, letih lesu, apalagi Yesus yang berpuasa 40 hari 40 malam. Dan dalam keadaan yang seperti itu, iblis datang menggoda Yesus. Iblis menggoda ketika orang percaya dalam keadaan yang lemah. Karena iblis tahu orang percaya lemah dalam satu sisi, maka iblis juga menggunakan kelemahan itu untuk menggoda manusia.

Iblis tahu bahwa manusia jasmani kita adalah lemah, kita bisa saja menjadi sombong dan iblis bisa menggunakan hal tersebut untuk menggoda kita. Hal yang menarik adalah perkataan iblis “Jika Engkau Anak Allah, ...”. Iblis berusaha membuat kita menjadi orang yang sombong. Katanya Anak Allah, buktikan dong, katanya ahli, buktikan dong, katanya bisa ini dan itu, buktikan dong. Bisa saja kita terjerat dalam kesombongan kita dan tanpa sadar kita telah menuruti perintah iblis. Jika saja dalam diri Yesus ada kesombongan dan ingin membuktikan bahwa Ia benar-benar Anak Allah, bisa jadi Yesus terperangkap dalam godaan iblis. Tapi Yesus tidak melakukannya.

b.    Iblis menggoda tentang krisis/kebutuhan jasmani 

Ayat ke-3, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti”. Iblis tahu apa yang menjadi kebutuhan Yesus setelah berpuasa 40 hari 40 malam. Lapar kan? Kalau Engkau Anak Allah rubah batu-batu ini jadi roti dong, katanya Anak Allah. Iblis memakai krisis dan kebutuhan jasmani kita sebagai strategi untuk menggoda manusia.

Butuh uang? Sini-sini, ini lho ada uang nganggur, ambil aja. Butuh jawaban ujian? Sini-sini, ini lho ada jawaban, contek saja. Pulang kerja atau sekolah lagi capek-capeknya, sini-sini tidur saja pas ibadah. Lagi capek kan? Butuh istirahat? Sini tidur.

Setelah iblis tahu kita dalam keadaan lemah, ia menawarkan apa yang kita butuhkan dengan catatan “cara yang salah”, cara yang tidak dikendaki Allah.

c.     Iblis menggoda tentang pemeliharaan/pertolongan Tuhan 

Iblis dapat menggunakan kekuatiran hidup kita untuk menggoda kita, untuk membuat kita jauh dari Tuhan. Di ayat ke-6, lagi-lagi iblis menggunakan kata “Jika Engkau Anak Allah, …” untuk menggoda Yesus, tetapi pada bagian ini iblis juga menggunakan ayat Alkitab untuk menggoda Yesus. Bahkan iblis menggunakannya tanpa memutar balikkan ayat tersebut.

Iblis mengetahui firman Allah, tetapi ia tidak percaya kepada firman Allah. Sehingga ia pun menggoda manusia agar manusia meragukan firman Allah. Apakah benar firman Allah terbukti demikian? Hal serupa pernah dilakukan iblis ketika manusia berada dalam taman di Eden. Dan cara ini berhasil, membuat manusia jatuh dalam dosa.

Kadang kala, ketika manusia dalam keadaan yang sangat membutuhkan pertolongan Tuhan, iblis bisa mengintimidasi dengan membuat orang percaya ragu akan firman Tuhan. Katanya Tuhan mu bisa menolong, mana? Buktinya sampai sekarang masih sakit, buktinya sampai sekarang masih susah, buktinya sampai sekarang masih banyak masalah. Dimana Tuhanmu?

d.    Iblis menggoda tentang penyerahan hidup

Jika kita melihat ayat 9, seolah-olah kita akan bertanya-tanya, mengapa Iblis berkata demikian? “… semua itu akan ku berikan kepadaMu, …”. Bukankah semuanyanya itu punya Tuhan? Alasan iblis mengatakan hal tersebut terdapat dalam Lukas 4:6, bahwa semua itu telah diserahkan kepada iblis. Sebab iblis menjadi penguasa dunia dan dunia sudah dikuasai oleh dosa.

Iblis berusaha menggoda manusia agar manusia menyerahkan dirinya kepada kuasa dosa, dalam kuasa iblis dan tidak menyerahkan hidupnya kepada Tuhan.

Strategi orang percaya untuk melawan godaan iblis

a.    Mengetahui firman Allah

Tidak sedikit orang yang mengaku Kristen tetapi tidak mengetahui firman Allah. Mungkin banyak yang mengetahuinya, tapi ada juga yang mengetahuinya tidak secara utuh. Ketika seseorang hanya mengetahui firman Allah sepenggal saja, ketika firman itu diputar balik, maka seseorang tersebut tidak akan dapat mempertahankannya.

Dalam menghadapi pencobaan di padang gurun, Yesus selalu menggunakan firman Allah untuk melawan godaan iblis. Yesus mengetahui firman Allah dan Ia memegangnya secara teguh. Kata “ada tertulis, …”, menegaskan bahwa Yesus mengkutip Perjanjian Lama sebagai sumber otoritas yang Ia pegang saat itu. Yesus mengetahui Alkitab (Perjanjian Lama) secara utuh dan memegangnya teguh.

Dalam kehidupan setiap kita ketika menghadapi pencobaan, kita harus berpegang teguh pada firman Allah yang tertulis di dalam Alkitab. Kita harus menggunakan firman Allah sebagai senjata untuk melawan iblis. Dalam Efesus 6:16, firman Allah itu bagaikan pedang Roh yang kita gunakan untuk melawan kuasa iblis.

Bagaimana kita mau mengetahui firman Allah kalau kita sendiri tidak suka membaca Alkitab. Padah melalui pembacaan Alkitab setiap hari, kita dapat mengetahui berbagai firman Allah yang dapat menolong kita untuk melawan godaan iblis. Ketika iblis mencoba menggoda kita akan suatu hal, kita bisa ingat akan firman Allah yang telah kita baca sebelumnya sehingga kita bisa melawan godaan tersebut.

Firman Allah dahsyat berkuasa melawan godaan iblis. Hal ini sudah kita lihat dari pribadi Yesus yang memberikan contoh dan teladan bagi kita setiap orang percaya untuk dapat menang atas pencobaan dengan kuasa kedahsyatan firman Allah.

b.    Menghidupi firman Allah

Selain mengetahui firman Allah, orang percaya juga harus menghidupi firman Allah. Ketika kita menghidupi firman Allah, firman itu hidup dalam diri kita, kita pun tidak akan meragukan firman Allah. Ketaatan dan kesetiaan kita kepada firman Allah akan memampukan kita untuk dapat melawan godaan iblis oleh pertolongan Tuhan.

Dari Matius 4:1-11 ini, kita bisa melihat bahwa meski iblispun menggunakan firman Allah juga untuk mencobai Yesus, tetapi Yesus tetap kokoh pada firman Allah yang Ia miliki, karena Yesus menghidupi firman itu. Iblis memang mengetahui firman Allah, tetapi iblis tidak percaya dan tidak menghidupi firman itu.

Bahkan lebih jauh, iblis menggunakan firman Allah untuk tujuan menggoda atau menjatuhkan orang lain. Ketika berada di dalam taman di Eden, iblis juga menggunakan firman Allah untuk menjatuhkan manusia, meskipun firman Allah yang iblis pakai sudah diputar balikkan kebenarannya. Dan cara itu berhasil membuat manusia pertamah jatuh dalam dosa. Kini iblis kembali menggunakan firman Tuhan untuk mencobai Yesus. Bahkan dalam pencobaan yang kedua, iblis menggunakan firman Allah tanpa memutar balikkannya meskipun tidak sesuai konteksnya.

Ini juga menjadi perhatian bagi setiap kita. Ketika kita sudah mengetahui firman Allah, jangan sampai kita gunakan untuk menyerang orang lain, jangan sampai kita gunakan untuk menjatuhkan orang lain. Biarlah kita yang sudah mengetahui firman Allah ini, kita hidupi firman tersebut. Jangan kita gunakan firman Allah tidak sesuai konteksnya, tidak sesuai maksud ayat tersebut, bahkan untuk menghakimi orang lain.

Untuk itu, jangan lagi kita meragukan kedahsyatan firman Allah dengan tidak mempercayai firmanNya, dengan tidak menghidupinya. Dan dari pribadi Yesus juga kita belajar bahwa sangat penting bagi kita untuk senantiasa mengerti, memahami, percaya dan menghidupi firmanNya. Meski iblis berusaha menggoda orang percaya, tetapi orang percaya akan selalu menang oleh firman Allah.

Saya sangat bersyukur jika ada orang lain yang membagikan berkat firman Allah yang mereka dapat ketika membaca Alkitab kepada orang lain dan orang lain terberkati juga dengan firman Allah itu. Mungkin sederhana, hanya ada orang yang membagikan ayat Alkitab di sosial media mereka, atau ada yang bersaksi di sosial media, atau yang juga membagikan renungan firman Allah dalam bentuk tulisan, video ataupun audio dan orang lain menjadi terberkati akan hal tersebut.

Dalam keadaan tertentu, orang Kristen dapat menjadi lemah imannya dan adalah tugas kita untuk saling menguatkan. Menguatkan melalui apa? Melalui friman Allah yang dapat kita sharingkan kepada mereka. Untuk itu sangat penting untuk memperkatakan firman Allah senantiasa karena melalui hal tersebut bisa saja ada orang yang terberkati dan dikuatkan dari firman Allah yang telah kita sharingkan atau ucapkan. Ini adalah bentuk kita menghidupi firman Allah.

Mungkin kita pernah berfikir, kok kayak sia-sia ya kita memperkatakan firman Allah, kok sia-sia ya saya posting ayat Alkitab, toh gak ada yang komentar. Lebih baik saya posting yang lain lah biar banyak yang like, banyak yang komen. Padahal memperkatakan firman Allah memiliki dampak atau kuasa yang besar. Kita tidak pernah tau keadaan seseorang. Mungkin dia terlihat baik-baik saja, padahal dia sedang dalam keadaan yang penuh pergumulan. Dan biarlah melalui firman Allah yang kita perkatakan tersebut dapat menjadi berkat bagi bagi orang lain, dapat menguatkan sesama kita.

Biarlah kita yang sudah mendapatkan berkat tersebut melalui pembacaan Alkitab, kita bisa membagikannya kepada orang lain. Untuk itu senantiasa ucapkanlah firman Allah. Biarlah firman Allah itu hidup dalam diri kita sehingga tidak hanya berdampak pada diri kita sendiri, tetapi bagi orang yang ada disekitar kita.

Firman Allah Dahsyat, karena firman Allah berkuasa melawan godaan iblis. Untuk itu setiap orang percaya harus mengetahuai firman Allah melalui pembacaan dan perungan firman Allah dan orang percaya juga harus menghidupi firman Allah. Biarlah kita senantiasa menghidupi firman Allah dengan senantiasa memperkatakan firman Allah agar orang lainpun dikuatkan dan terberkati melalui firman Allah yang kita hidupi.

Amin.

  

Joko Prasetyo
Joko Prasetyo Pendiri dan Admin pikirankristen.com

Posting Komentar untuk "Firman Allah Dahsyat - Matius 4: 1-11"