Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hati Yang Mau Dibentuk - Filemon 1: 8-22



Baca Firman Tuhan 📖Filemon 1:8-22 (TB).

"Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri."  Filemon 1:17


Dalam lingkungan masyarakat, ketika seseorang sudah mendapatkan stigma negatif dari lingkungan karena kesalahan yang diperbuat di masa lalu, sulit rasanya untuk bisa lepas meski orang tersebut sudah bertobat dan menjalani hidup yang baru.  Apa yang diperbuatnya masih saja serbasalah karena orang lain masih memandangnya dengan sebelah mata, tidak mudah percaya dan selalu menaruh curiga.  Kata stigma diartikan sebagai tanda penolakan sosial berupa rasa malu atau aib yang dikenakan kepada seseorang karena pernah melakukan suatu kesalahan atau pelanggaran.


     Yang patut disesalkan, banyak orang Kristen yang juga bersikap demikian ketika ada saudara seiman melakukan kesalahan atau berbuat dosa.  Mereka bersikap sinis dan cenderung menghakimi.  Berbeda dengan sikap rasul Paulus saat menghadapi orang yang telah melakukan kesalahan seperti Onesimus ini, tidak menghakimi atau menyudutkan, tetapi dengan sabar membimbing, mengarahkan dan menuntunnya kepada pertobatan.  Perhatian dan sikap kasih yang Paulus tunjukkan mampu membangkitkan semangat Onesimus sehingga ia merasa dihargai dan diterima keberadaannya kembali.  Tak bisa disalahkan dan wajar jika Filemon masih tampak ragu-ragu untuk menerima Onesimus kembali, namun Paulus bersedia memberikan jaminan kepadanya:  "Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku-- aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya-- agar jangan kukatakan: 'Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!' --karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri."  (Filemon 1:18-19).


     Saat Filemon bersedia menerima Onesimus kembali dan menganggapnya sebagai saudara, status Onesimus tidak lagi sebagai budak.  Perubahan hidup Onesimus tidak terjadi secara instan tetapi melalui proses pembentukan yang mungkin menyakitkan.  Onesimus bagaikan sebuah bejana yang bersedia untuk dibentuk oleh Tuhan.  Kita tidak dapat menjadi bejana yang sesuai kehendak Tuhan jika kita tetap mengeraskan hati.


Dibutuhkan penyerahan diri secara penuh kepada Tuhan untuk menjadi pribadi yang lebih baik!

Amin

Joko Prasetyo
Joko Prasetyo Pendiri dan Admin pikirankristen.com

Posting Komentar untuk "Hati Yang Mau Dibentuk - Filemon 1: 8-22"