Menanti Dengan Ketaatan - Keluaran 32: 1-6

 

Keluaran 32:1-6

“Menanti Dengan Ketaatan”

 

Kemarin merupakan bagian saya untuk mengisi renungan pada sebuah situs website yang dibangun oleh beberapa teman-teman dengan nama Literasi Kasi. Dalam renungan tesebut saya memberikan judul yakni menanti dengan cinta. Dalam renungan tersebut saya menyoroti tokoh Yakub yang begitu bersemangat bekerja, menanti dan bersabar selama 7 tahun untuk mendapatkan Rahel, meskipun pada 7 tahun pertama itu justru Lea yang didapatnya sehingga ia harus bekerja 7 tahun lagi. Hal menarik yang saya soroti disana ialah bagimana Yakub hanya menganggap yang 7 tahun itu hanya beberapa hari saja karena cintanya kepada Rahel. Dimana dengan cintanya ia tidak merasakan penantian yang lama dan cukup berat tesebut.

Sama seperti Yakub, Dalam kisah perjalanan bangsa Israel menuju Kanaan, mereka juga diperhadapkan dengan penantian turunnya Musa dari gunung sinai selama 40 hari. Padahal hanya 40 hari namun bangsa Israel sudah tidak tahan menanti Musa sehingga mereka menyuruh Harun untuk membuat baal bagi mereka yang menuntun mereka menuju Kanaan.

Ternyata tidak hanya Israel, Harunpun juga ikut tidak taat dengan menyetujui pembuatan baal bagi mereka. Penantian yang 40 hari itu tidak mereka lakukan dengan taat, tidak ada kesabaran dan ketaatan kepada perintah Tuhan sehingga mereka menghendaki allah lain untuk memimpin mereka menuju Kanaan. Mereka lupa akan penyertaan Tuhan dalam hidup mereka, mereka lupa akan kasih Tuhan dalam kehidupan mereka, mereka lupa akan kedasyaatan Tuhan dalam memimpin mereka keluar dari Mesir, mereka lupa kenikmatan berjalan besama Tuhan.

Dalam kehidupan ini tentunya kita pernah diperhadapkan pada penantian, penantian akan janji Tuhan, penantian akan harapan yang kita inginkan dan sebagainya. Namun apakah kita menanti seperti Yakub atau justru seperti bangsa Israel. Untuk itu marilah kita dalam penantian kita, kita bisa tetap taat akan perintah Tuhan, taat pada jalan yang telah ditunjukkan Tuhan. Jangan sampai karena kita kecewa dalam menanti kita melupakan Tuhan, ketika kita tidak sabar dalam menanti kita tidak memelihara perintah Tuhan. Marilah kita belajar untuk tetap taat dalam penantian kita. Amin.

Joko Prasetyo Pendiri dan Admin pikirankristen.com

Berbagi :