Pakaian Imam Besar dan Imam-Imam
PAKAIAN IMAM BESAR
Pakaian Imam Besar jika
diamati secara keseluruhan maka akan mencolok dari pada pakaian imam-imam dan
pakaian bangsa Israel lainnya. Hal pasti memiliki tujuan, dimana secara umum
bertujuan untuk membedakan mana Imam Besar Harun dan mana Imam-imam. Karena
Imam besar satu hanya sendiri, maka pakaiannya pun akan dibedakan dari
imam-imam pada umumnya. Namun, secara khusus tujuan dari pembedaan pakaian pada
Imam Besar adalah untuk menampakkan kemuliaan, kekudusan, keindahan, dan
pekerjaan penebusan dari Imam Besar.
Tujuan Secara Literal Bagian-Bagian Pakaian Imam Besar
Berikut kita akan
melihat tujuan secara literal dari bagian-bagian pada Pakaian Imam Besar,
yaitu:
- Patam, bertuliskan “Kudus bagi
Tuhan” dan tali ungu tua digunakan untuk mengikatnya.
- Tutup Dada, berbentuk persegi
empat dengan panjang dan lebar satu jengkal (1/2 hasta, sekitar 22,5 cm)
yang di buat dengan bahan yang sama dengan baju efod, yaitu dari
emas, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, dan lenan halus
yang di pintal benangnya serta terdiri dari 2 lapisan (Kel. 28:15-16 dan
39:8-9), terdapat juga urim dan tumim.
- Baju Efod, dibuat dari emas,
kain ungu tua, dan kain ungu muda kain kirmizi, dan lenan halus yang
dipintal benangnya, berbentuk seperti celemek yaitu tanpa lengan dan
memanjang sampai ke lutut, terdiri dari 2 bagian yaitu bagian depan dan
bagian belakang dan kedua tersebut terhubung di atas bahu (Kel 28:6-7;
39:2-4). Terdapat 12 permata yang menempel, diukir menurut nama suku
israel. pada tutup bahu, terdapat dua buah krisopras.
- Gamis, diamana pada tengah-tengahnya
dibuat seperti leher baju zirah. Pada bagian ujungnya terdapat buah delima
dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi. Pada bagian buah
delima itu juga terdapat giring-giring berselang-seling diantara buah
delima.
- Serban, adalah pakaian yang
dipakai oleh imam besar, yang melilit dengan berputar-putar lalu dijahit.
(Kel. 28:39).
- Ikat Pinggang, adalah pakaian
Imam Besar yang dibuat dengan satu tenunan dari atas sampai ke bawah
sangatlah longgar, sehingga dibebatkanlah ikat pinggang, agar imam merasa
nyaman saat menjalankan tugasnya. Ikat pinggang ini melilit dada satu
putaran lalu terjurai sampai ke pergelangan kaki. (Kel. 28:39, 39:29; Im.
8:7, 13)
- Celana lenan, adalah celana
yang panjang dari pinggang sampai ke paha, dan yang paling dekat dengan
kulit berguna untuk menutupi aurat imam. . (Kel. 28:42)
- Sabuk baju Efod
- Pakaian Lenan, adalah pakaian
yang dibuat dengan satu tenunan, yang dipakai di dalam gamis dan menempel
dengan tubuh, panjang pakaian tsb sampai ke tumit dan dibebatkan dengan
sabuk. (Kel. 28:39-40, 29:5, 8, 39:27).
Pada hari pendamaian ketika masuk ke tempat Mahakudus,
imam besar menanggalkan pakaian imam besarnya yang mewah dan hanya mengenakan
pakaian lenan berwarna putih yang menyimbolkan kekudusan.
Pakaian Imam-Imam
- Pakaian lenan, pakaian yang
dibuat dengan satu tenunan yang dipakai di dalam gamis dan menempel dengan
tubuh, panjang lengan sampai kepergelangan tangan, panjang pakaian sampai
ke tumit dan dibebat dengan sabuk.
- Destar, merupakan destar yang
berbentuk menonjol di bagian atas seperti gunung dan berbeda dengna serban
yang dikenakan imam besar (Kel. 29:9). adalah pakaian dasar yang dipakai
oleh imam yang berbentuk menonjol di bagian atas seperti gunung. Berbentuk
seperti kain yang di lilit dengan berputar-putar lalu di jahit (Kel
28:39).
- Ikat pinggang, melilit pada
satu putaran lalu terjurai sampai kepergelangan kaki.
- Celana lenan, pakaian yang
paling dekat dengna kulit yang dibuat dari lenan halus yang digunakan
untuk menutupi aurat imam.
Untuk semua imam-imam
dan Imam Besar haruslah mengenakan pakaian mereka setiap kali mereka datang
untuk melayani Tuhan di tempat kudus, hal tersebut bertujuan agar mereka tidak
mati. Bukan hanya pada saat masuk ke ruangan mahakudus.
Maksud Dan Tujuan Baju Imam Besar.
Maksud Dan Tujuan Baju
Imam-Imam
Simpulan:
Pakaian Imam Besar
merupakan pakaian yang kudus, yang hanya digunakan oleh imam besar untuk
melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Pakaian kudus imam besar menunjukkan
pada kelakuan hidup sehari- hari sama seperti Kristus yang Kudus, Suci dan
mampu menjadi teladan baik sebagai pemuka/gembala sidang.
Penerapan Dalam Kehidupan:
Kita sebagai hamba Tuhan
harus menutupi aurat saat beribadah, melayani Tuhan dan tidak memakai aksesoris
yang berlebihan. Imam besar Harun telah mengenakan pakaian yang sesuai aturan
Tuhan, demikian juga ketika kita sedang dalam kebaktian mengenakan kasih yang
mempersatukan di dalam Kristus.
terimakasih
BalasHapus