Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hari Baru Sebagai berkat Kekal

      *"HARI BARU SEBAGAI BERKAT KEKAL"*


Bapak/Ibu/Saudaraku sekalian yang kekasih,


     Setiap kita bangun pagi kita harus belajar untuk bersyukur sebab Tuhan masih memberikan kepada kita hari yang baru. Sadarkah bahwa berapa pun jumlah uang yang Saudara miliki tidak dapat membeli hari yang baru. Jadi setiap kali kita bisa bangun tidur, kita melek, kita buka mata, kita bersyukur Tuhan memberi kita anugerah, berkat, gift, pemberian, yang tidak ternilai harganya. Karena tidak ada sesuatu yang dapat menjadi alat transaksi untuk membeli hari yang baru.


     Coba renungkan kalau Saudara sakit atau orang yang Saudara kasihi sakit, jam 19.00 malam, jam 20.00 malam, jam 21.00 malam, makin malam itu makin kritis, rasanya tidak akan melewati malam itu. Kalau itu Saudara, rasanya tidak akan melihat matahari yang terbit besok pagi, Saudara baru bisa menghayati betapa mahalnya setiap hari yang Tuhan berikan.Tidak ternilai, artinya memang tidak bisa dinilai, dihargai dengan uang, terlalu mahal. Uang Saudara 2 trilyun, 3 trilyun, 10 trilyun, trilyun dollar, tidak bisa membeli satu hari pun. Bahkan tidak bisa membeli 1 jam pun, bahkan 1 menit pun. 


     Jadi, kita bersyukur kepada Tuhan yang memberikan kita hari ini, hari yang baru. Kita bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepada kita hari ini, Tuhan berikan kita hari yang baru. Sebab dengan hari yang baru ini Tuhan menyediakan bagi kita berkat kekal, berkat abadi yaitu; pendidikannya, proses pendewasaan, proses pemuridan, yang Tuhan berikan kepada kita. Dan ini satu hal yang luar biasa. 


     Tetapi banyak orang yang tidak melihat berkat kekal ini. Mereka memikirkan banyak hal, tetapi tidak memikirkan kekekalan, tidak memikirkan berkat abadi yang Tuhan sediakan dalam hidup ini. Jadi kalau Tuhan memberikan kepada kita hari yang baru, itu ada paket berkat kekal di dalamnya. Jadi begitu kita melek, kita buka mata pada pagi hari, sebenarnya sudah tersedia berkat kekal itu. 


     Makanya ketika berbicara mengenai kekhawatiran di Lukas 12:25 Tuhan berkata, "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?" Dengan kalimat lain, "Apa kamu bisa menambahkan umur hidupmu satu hari, satu jam pun kamu tidak akan sanggup." "Sehasta" ini ukuran pendek. Makanya kemudian di ayat yang ke 31, "Tetapi carilah Kerajaan-Nya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu". Jadi kamu tidak bisa menambahkan sehasta pada jalan hidupmu. Jadi kalau Tuhan menambahkan umur hidupmu, carilah Kerajaan Allah. Sama dengan, temukan berkat kekal yang Allah sediakan hari itu. Jangan kamu mempersoalkan pemenuhan kebutuhan jasmani sampai kamu tidak mempersoalkan kekekalan, yaitu berkat abadi, berkat yang berguna untuk kekekalan kamu. Sebab kalau kamu hanya mempersoalkan apa yang kamu makan, atau apa yang kamu minum, itu sama seperti bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Dikatakan di dalam ayat yang ke 30, "Bapamu tahu kamu memerlukannya". 


     Jadi, kalau Tuhan memberi kita hari yang baru, Tuhan menyediakan berkat untuk tubuh kita hari itu. Dikatakan juga di dalam ayat ini, "Bunga bakung yang tidak memintal dan tidak menenun itu lebih megah dari Salomo, itu dipelihara Tuhan. Burung di udara yang tidak menabur, tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, diberi makan oleh Bapa. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu". 


     Nah, jadi kita begitu melek, kita bersyukur. Waahh, satu hari mahal sekali Tuhan berikan dan disitu Tuhan pasti sediakan berkat untuk jasmani kita. Tapi jangan mempersoalkan pemenuhan kebutuhan jasmani ini, pasti Tuhan berikan. Tetapi persoalkan berkat kekal yang Allah sediakan, maka Tuhan berkata, "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya." 


     Ini harus menjadi perhatian kita. Renungkan dengan sungguh-sungguh agar kita tidak menjadi manusia yang tidak berakhlak. Orang yang tidak menghayati hari itu berkat yang luar biasa dan tidak mendahulukan Kerajaan Allah, tidak mencari Kerajaan Allah atau tidak berjuang bagaimana menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah yang baik atau anggota masyarakat yang baik, itu orang yang tidak berakhlak. Pasti tidak bermoral.


     Orang yang berakhlak dengan baik di bumi ini akan masuk langit baru, bumi baru. Tapi orang yang tidak berakhlak artinya; orang yang bengis, yang kejam, yang menyakiti, merugikan sesamanya, itu tidak berakhlak, tidak akan masuk. Jangankan menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah, menjadi anggota masyarakat pun tidak.


     Jadi, kalau Tuhan memberi kita hari yang baru, itu kesempatan agar kita dapat masuk ke dalam kehidupan yang akan datang. Kalau Tuhan beri kita hari yang baru, Tuhan memberi kita kesempatan untuk memiliki kehidupan di dunia yang akan datang. 


Demikianlah pesan Tuhan, nasihat Tuhan kepada kita.


Tuhan Yesus memberkati

Joko Prasetyo
Joko Prasetyo Pendiri dan Admin pikirankristen.com

Posting Komentar untuk "Hari Baru Sebagai berkat Kekal"