Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asal Usul Gereja Babtis

 *RINGKASAN ASAL-USUL GEREJA BAPTIS*



Sejarah Gereja Baptis itu bukan sejarah gereja yang ada papan nama gereja Baptis, melainkan sejarah KELOMPOK orang yang percaya kepada pengajaran yang disampaikan sejak Yohanes Pembaptis, Tuhan Yesus Kristus, dan Para Rasul. Pengajaran lisan mereka mustahil bisa diingat, maka itu Tuhan menginspirasikan Para Rasul menuliskannya, dan hari ini telah dicetak, dijilid menjadi sebuah kitab. Bahkan dengan kemajuan teknologi kitab tersebut sudah bisa disimpan ke dalam smartphone kita, serta diterjemahkan ke berbagai bahasa. 


Start awal misi Perjanjian Baru ialah Allah menepati janjiNya untuk mengirim Elia. "Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu" (Mal. 4:5). Dia lahir dengan nama alias, Elia alias Yohanes. 


Yohanes Pembaptis adalah pemberita Injil zaman PB yang pertama. Dialah yang memperkenalkan Sang Juruselamat, Yesus Kristus. Dan Yesus Kristus berkata bahwa dia adalah Elia yang dinubuatkan di Maleakhi 4:5.


Setelah pekerjaan YOHANES/ELIA selesai, dia pulang ke Sorga menumpang pedang algojo Herodes. 


Kemudian pelayanan diteruskan oleh Yesus Kristus, yang diikuti oleh murid-murid Yohanes/Elia. Setelah menolak Elia mereka akhirnya menolak Yesus yang adalah Allah Jehovah yg mengenakan daging manusia. 


Karena penolakan bangsa Yahudi, maka mereka tidak layak jadi Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran (TPDK), oleh sebab itu SEKUMPULAN ORANG yaitu EKKLESIA yang percaya kepada Sang Mesias ditetapkan sebagai TPDK. Dan EKKLESIA yang adalah TPDK ini kemudian dipimpin oleh para RASUL YESUS KRISTUS. 


Yesus Kristus memberikan WAHYU kepada para RasulNya untuk diajarkan kepada orang yang percaya. Dan MENGINSPIRASIKAN mereka menulis kitab PB untuk menjadi patokan iman sampai Yesus datang menjemput. 


Sejak semua rasul pulang ke Sorga, Gereja mulai menyimpang sedikit demi sedikit.


Penyimpangan makna pembaptisan menjadi;

1. Dibaptis supaya pasti masuk Sorga.

2. Dibaptis supaya tidak sakit

3. Dibaptis supaya tidak diganggu setan.


Kesalahan konsep baptisan ini menyebabkan usia seseorang semakin muda, dan menjurus ke pembaptisan bayi. Karena kesalahan konsep tersebut mendorong orang tua yang tidak paham kebenaran untuk secepatnya membaptis bayi mereka demi keamanan yang keliru itu. 


Kemudian setelah Konstantin muncul menjadi kaisar Roma, berdirilah gereja Roma Universal (Katolik atau AM). Dengan kekuatan kaisar, gereja yang di-backup negara mengharuskan BAYI DIBAPTIS, berdirilah gereja Roma RAYA, yang Katolik/Am. Sebenarnya bayi itu bukan dibaptis (BAPTIZO) melainkan dipercik (RANTIZO). Kata BAPTIZO itu artinya masuk ke dalam air, sedangkan diperciki air bahasa Yunaninya RANTIZO. Mulai saat itu semua kekristenan harus menyatu atau tunduk di bawah gereja Roma yang Katolik atau Am. Tidak ada sisa kekristenan yang berdiri sendiri di luar Katolik di seluruh kekuasaan Kekaisaran Romawi. 


Gereja Rasuli dan Orthodox bikin cerita karangan baru bahwa mereka tidak di dalam Katolik, jadi lucu. Sejarah mencatat satu persatu gereja kemudian keluar dari Katolik setelah kekaisaran Roma melemah. Sejarah mencatat Orthodox keluar dari Katolik tahun 1054. Salah satu tanda paling nyolok bahwa mereka berasal dari Roma yang Katolik/AM ialah pemercikan bayi yang masih tetap mereka lakukan. 


Tetapi, sejak awal ada SEKELOMPOK ORANG KRISTEN yang setia pada pengajaran para Rasul dan mengerti tulisan Rasul, yang tidak setuju dengan pemercikan bayi, dan mereka tetap membaptis hanya pada orang dewasa dan yang mengaku percaya, membuat pengakuan iman. Tetapi kelompok ini sangat dibenci Roma Katolik, maka mereka diburu. Mereka ini jika ditemukan akan dibunuh, dan jumlah mereka yang disiksa serta dibunuh tak terhitung jumlahnya. Mereka tenggelam masuk ke bawah tanah untuk bersembunyi, mereka benar-benar masuk ke bawah tanah membangun katekombe-katekombe di bawah kota-kota Eropa. 


Orang-orang dari Katolik yang sudah dewasa yang diinjili kemudian sadar, bertobat dan beriman dengan benar, dan mau gabung ke mereka, disuruh mengaku percaya atau buat pengakuan iman di hadapan jemaat dan DIBAPTIS ULANG dengan baptisan alkitabiah. 


Kata BAPTIS ULANG ini bahasa Yunaninya ialah ANA-BAPTIS. Kata Ana = ulang, baptis ya artinya Baptis maka BAPTIS ULANG menjadi ANABAPTIS. Kata ini akhirnya dikenakan kepada kelompok orang ini oleh gereja Katolik. Bukan mereka yang memberi nama pada mereka sendiri, melainkan orang lain yang memberi mereka nama Anabaptis, yang artinya kelompok Kristen yang membaptis ulang orang yang mau gabung pada mereka. Sebenarnya ini nama ejekan. Mengapa mereka membaptis ulang orang, karena mereka tidak mengakui baptisan bayi yang dilaksanakan oleh Gereja Roma. 


Mereka dianiaya selama zaman Romawi Jaya seribuan tahun, dan kemudian Protestan juga  ikut-ikutan menganiaya mereka karena Protestan juga terjebak dalam baptisan bayi yang ditentang Anabaptis. 


Setelah bosan menganiaya akhirnya raja dan ratu di Eropa seturut dengan tuntutan demokrasi melonggarkan juga tentang kebebasan iman. Maka tibalah  masa KEBEBASAN pada abad 17. Pada masa bebas inilah para ANABAPTIS keluar dari persembunyian dan mendirikan gereja dengan nama gereja BAPTIS. Banyak sejarahwan YANG TIDAK CERMAT menjadikan momen ini untuk mematok waktu berdirinya gereja Baptis. Padahal ini adalah saat mereka MUNCUL KE PERMUKAAN setelah sembunyi seribuan tahun lebih karena dianiaya. Keberadaan mereka biasanya di dalam catatan buku penganiaya mereka dengan sebutan bidatlah, pembangkanglah, pengkhianatlah, dan lain sebagainya. 


Charles Spurgeon berkata, orang Baptis itu mirip aliran air, di tempat tertentu dia tenggelam di bawah tanah, dan di tempat tertentu dia timbul ke permukaan sehingga disebut sungai. 


*Gereja Baptis Menjadi Banyak Jenis*


Karena ada kemasukkan berbagai paham, sekarang gereja Baptis juga banyak yang sudah terkontaminasi RAGI. Penyebabnya ialah karena mereka tidak menerapkan _local church seperation,_ mereka mengijinkan pengkhotbah dan pengajar doktrin lain berdiri di mimbar atau kelas mereka. Dan ketidakpahaman akan jati diri BAPTIS telah menyebabkan banyak kelompok Baptis muncul, ada yang Calvinistik, Injili, bahkan Kharismatik. 


Banyak pemimpin Baptis yang tidak mengerti makna independen setiap jemaat lokal sehingga membentuk sinode, persekutuan dan lain-lain yang bersifat mengatur jemaat lokal. Mereka tidak sadar jika bersifat sinodal, maka sekali terkontaminasi sifatnya akan melanda seluruh sinode. Oleh sebab itu Baptis yang alkitabiah harus tetap menjaga independensi setiap jemaat lokal dan tidak mau sinodal, tidak boleh membentuk sinode, bahkan tidak boleh ada persekutuan yang penuh aturan pengikat. Prinsip ini penting dijaga agar ketika jemaat lokal yang satu terkontaminasi dan rusak maka yang lain belum tentu, melainkan bisa menasihati yang salah. Tiap-tiap gereja mutlak harus bersifat lokal dan independen. Dan JEMAAT tidak boleh tunduk pada apapun bahkan tidak tunduk pada kuasa alam maut sekalipun. Orang Kristen SECARA PRIBADI harus tunduk pada otoritas yang di atasnya yaitu pemerintah, tetapi TUBUH TUHAN (Jemaat) tentu tidak tunduk pada apapun selain kepada Tuhan. Dan tubuh Tuhan itu EKKLESIA, yaitu orang-orang yang berkumpul di sebuah lokasi, bukan seluruh kekristenan.  Sedangkan seluruh kekristenan itu disebut KELUARGA ALLAH (1Tim.3:15), bukan tubuh Tuhan. 


Banyak orang Kristen berkata, "kita kan satu tubuh" maksud sesungguhnya ialah kita sama-sama orang Kristen, sama-sama anak-anak Allah. Padahal menurut Alkitab tubuh Kristus itu JEMAAT (EKKLESIA), bukan seluruh kekristenan. Jemaat itu terjadi ketika orang percaya yang BERKUMPUL, jika tidak berkumpul, melainkan masing masing di rumah, itu bukan jemaat. Dan yang Alkitab katakan tubuh Tuhan itu jemaat bukan kekristenan. 


Masing-masing gereja lokal harus INDEPENDEN, namun saling membantu, saling mengasihi dan memelihara semangat saling menegur jika ada yang salah dengan KASIH supaya jika ada yang salah bisa berbalik jadi benar. 


Sesungguhnya SELAIN gereja Dutch Reformed Belanda yang melarang pribumi hadir kebaktian mereka, MISIONARI BAPTIS adalah termasuk misi paling awal ke Hindia Belanda (Nusantara). Tahun 1812, ketika wilayah Nusantara di bawah Inggris, Gubernur Raffles mengundang misi datang ke Nusantara. Misi Baptis dari Inggris segera menanggapi, dan mengirim misionarinya, pelayanan mereka terpusat di Semarang. 


*GBIA (Gereja Baptis Independen ALKITABIAH)*


Tahun 1995 Dr. Suhento Liauw pulang dari AS, diutus oleh Tabernacle Baptist Church di Virginia Beach, AS, memulai jemaat di Sunter. Setelah sungguh mengerti tentang sejarah kaum ANABAPTIS, dan sungguh memahami doktrin yang dipegang teguh kaum ANABAPTIS, bertekad mendirikan (GBIA) Gereja Baptis yang Independen dan Alkitabiah. GBIA bertekad menjaga prinsip yaitu TIGA SUKAT GANDUM dari ragi si perempuan (Mat.13:33). Tiga sukat gandum yang murni itu ialah PUREST MOTIVATION, HIGHEST MORALITY dan BIBLICAL DOCTRINES. GBIA setia mempraktekkan prinsip ANABAPTIS, yaitu orang yang mau jadi anggota jemaat harus membuat pengakuan iman di hadapan Jemaat dan membaptis ulang yang belum pernah dibaptis dengan benar. 


Ini ringkasan tentang asal-usul gereja Baptis yang Independen dan Alkitabiah.


Jika Anda mencari gereja yang alkitabiah, Anda bisa menemukannya, dan harus menemukannya. Karena jemaat lokal alkitabiah bagaikan ladang yang ada harta terpendam di dalamnya. Dan kebenaran yang dimiliki gereja alkitabiah seperti mutiara yang indah. Siapa pun yang menemukan ladang yang ada harta di dalamnya akan beli ladang itu dan pindah ke lokasi. Atau yang menemukan mutiara indah akan membelinya dan membawanya pulang. 


Dari sejak Yohanes Pembaptis mengkhotbahkan pertobatan dan menunjuk pada Yesus Sang Anak Domba Allah, kemudian Tuhan Yesus membangun iman murid-muridNya dan mengutus mereka sebagai RasulNya, dan selanjutnya para Rasul menuliskan wahyu yang Tuhan turunkan sehingga bersifat tertulis, dan sekarang menjadi sebuah kitab, maka jemaat TPDK (Tiang Penopang & Dasar Kebenaran) sudah ada patokan Firman Tuhan. Gereja yang benar, APAPUN NAMANYA hanya ada satu syaratnya yaitu ia seharusnya merupakan kumpulan orang percaya yang pengajarannya BENAR sesuai Alkitab, satu-satunya firman Tuhan dan sesuai akal sehat yaitu alat yang Tuhan berikan pada manusia untuk memahami FirmanNya.


Berikut ini pokok utama yang diimani Para ANABAPTIS sepanjang zaman. 


1. Memegang teguh pada 27 kitab PB, dan 39 kitab PL. Ini adalah satu-satunya firman Tuhan. Pewahyuan hanya sampai kitab Wahyu. Sesudah kitab Wahyu tidak ada lagi wahyu dalam bentuk apapun. 


2. Diselamatkan oleh iman tanpa tambah apapun. Beriman kepada Kabar Baik bahwa Yesus Kristus dihukumkan menggantikannya, sehingga dia dinyatakan sebagai orang kudus. Orang kudus adalah orang yang dosanya telah ditanggung Yesus Kristus, bukan yang sudah mati kemudian ditetapkan sebagai orang kudus oleh gereja. 


3. Tidak boleh ada IMAM karena setiap orang percaya adalah Imam, bahkan anak Allah. Membangun jabatan Imam bukan dari keturunan Harun dan tanpa wewenang memberkati orang adalah tindakan lancang. 


4. Anggota jemaat dibaptis masuk dalam air atas pengakuan imannya. Masalah bukan pada umur, tetapi yang bersangkutan harus sudah bisa bertanggung jawab atas pengakuan imannya sendiri. 


5. Gereja terpisah total dari negara. Gereja/Jemaat adalah terbentuk saat orang berkumpul dalam nama Yesus Kristus. Gereja tidak boleh berpolitik, orang Kristen secara pribadi boleh berpolitik, bahkan harus mengerti politik. 


Kelompok ini terus menerus eksis dan di Indonesia adalah GBIA.


Joko Prasetyo
Joko Prasetyo Pendiri dan Admin pikirankristen.com

Posting Komentar untuk "Asal Usul Gereja Babtis"