Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rambu-rambu Kehidupan - Yeremia 6:1-21

 









Rambu-rambu Kehidupan 

Yeremia 6:1-21 


Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Nasihat itu sering kali digunakan bilamana kita mengalami sesuatu yang pada awalnya terasa kurang menyenangkan, tetapi kemudian memberi kita satu pandangan kehidupan yang mencerahkan. Yeremia berjuang semaksimal mungkin memperingatkan bangsanya atas bahaya yang akan mereka hadapi. Yeremia melihat bahwa bahaya itu semakin dekat di depan mata.


Dengan susah payah Nabi Yeremia menyuarakan firman Tuhan akan penghakiman yang ada di depan mereka, yakni sebuah hajaran dari Allah untuk mendidik mereka (1, 7, 8, 10, 11). Berita penghiburan dan penguatan sudah diberikan beberapa kali, tetapi ditanggapi dengan sinis, bahkan serta-merta ditolak (12-17). Maka dari itu, Allah memandang perlu untuk menjatuhkan hukuman atas umat-Nya. Hukuman dijatuhkan sebagai satu pelajaran untuk mengingatkan mereka akan Allah (18, 19). Hal itu dilakukan supaya mereka memandang serius ibadah yang bermakna di hadapan Allah (20). Selain itu, hukuman merupakan cara untuk menyaring mereka yang taat kepada Allah (21). Dengan demikian, penderitaan dan malapetaka bisa menjadi pelantang suara Allah untuk memanggil umat milik-Nya kembali kepada-Nya.


Nubuatan Nabi Yeremia mengajak umat untuk menghargai dan menerima didikan dari Tuhan. Secara tersirat, seperti orang tua yang sedang mendidik anak-anaknya. Makna teologis dari penghukuman dan pendisiplinan yang dialami oleh orang-orang percaya juga tidak terlepas dari gambaran relasi orang tua dengan anak-anak. Ada makna yang menekankan tentang relasi Allah sebagai Bapa dengan umat sebagai anak-anak-Nya.


Didikan yang diberikan Allah bertujuan untuk menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih melaluinya. Ada kasih dalam setiap pendisiplinan dari Allah. Ada anugerah yang senantiasa disiapkan dalam setiap perjalanan kehidupan. Semua itu dapat kita yakini karena Allah Alkitab adalah Allah yang kekal, yang hadir dalam setiap detik kehidupan umat-Nya.

Joko Prasetyo
Joko Prasetyo Pendiri dan Admin pikirankristen.com

Posting Komentar untuk "Rambu-rambu Kehidupan - Yeremia 6:1-21"