Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resensi Buku - Kepemimpinan Visioner “Menciptakan Kesadaran Akan Arah DanTujuan Di Dalam Organisasi”



Kepemimpinan Visioner “Menciptakan Kesadaran Akan Arah DanTujuan Di Dalam Organisasi”

identitas Buku

Judul buku                  : Kepemimpinan Visioner “Menciptakan Kesadaran Akan Arah Dan

                                      Tujuan Di Dalam Organisasi”

Penulis                         : Burt Nanus

Penerbit                       : PT Prenhallindo

Jumlah Halaman          : 288 halaman

Cetakan                       : Pertama

Tahun Terbit                : 2001

Penerjemah                  : Frederik Ruma

Editor                          : Adjie Soeroso

Tebal Buku                  : 1.5 cm

Tinggi Buku                : 20.3 cm

2.      Ringkasan isi

Bagaian I

Kunci Menuju Kepemimpinan yang Sukses

Visi dan kepemimpinan yang visioner sangatlah penting bagi seorang pemimpin dalam mengembangkan visinya dan hal itu haruslah berpengaruh bagi masa depan organisasi. Seperti halnya dengan kepemimpinan visoner dari Bapak Pendiri Amerika Serikat yang membuahkan pernyataan kemerdekaan Amerika Serikat dan Undang-undang Dasar Amerika Serikat. Abraham Lincoln juga menghasilkan penghapusan perbudakan dan mengakuan hak-hak serikat buruh. Dengan cara-cara inilah para pemimpin yang efektif membangun lembaga besar dapat merubah dunia. Kurangnya pemimpin visioner akan membahayakan seluruh generasi serta dan dalam dunia pendidikan itu sendiri telah menyababkan menurunnya kualitas pendidikan. Tanpa pemimpin yang visioner suatu kehidupan akan cenderung kurang baik; visi adalah kunci menuju kepemimpinan yang suskes dan kepemimpinan yang sukses adalah kunci menuju keberhasilan organisasi.

Visi adalah masa depan yang realisis, dapat dipercaya, dan menarik bagi organisasi. Visi adalah pernyataan tujuan kemana organisasi akan dibawa, sebuah masa depan yang lebih baik, lebih berhasil, atau lebih diinginkan dari kondisi sekarang. Masa depan sebenarnya sudah ada dan dimulai sejak sekarang oleh orang-orang yang imajiner yang telah terlebih dahulu memfokuskan dan melengkapi masa depan untuk kebaikan atau keburukan. Visi yang benar adalah gagasan yang penuh kekuatan yang mendesak dimulainya masa depan dengan mengandalkan ketrampilan, bakat dan sumber daya dalam mewujudkannya. Visi merupakan rambu petunjuk bagi siapa saja yang ingin cepat mendalami sebuah organisasi dan kemana arahnya. Cepat atau lambat suatu organisasi harus merumuskan kembali arahnya atau mungkin sebuah perubahan menyeluruh dan langkah pertamanya akan selalu berupa sebuah visi yang baru.

Kepemimpinan yang efektif menjadi kekuatan bagi sebuah organisasi dalam memaksimumkan kontribusinya bagi kesejahterahan para anggotanya dan masyarakat yang lebih luas. Seorang pemimpin mengendalikan konteks dan bukan bergantung pada konteks tersebut, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: menajer mengatur, sedangkan pemimpin melakukan inovasi; manajer adalah coppy, sedangkan pemimpin adalah aslinya; menajer berfokus pada sistem dan strukur, sedangkan pemimpin berfokus pada sumber daya manusia; manajer bargantung pada pengawasan sedangkan pemimpin menginspirasi kepercayaan. Pembedaan ini bukan dimaksudkan untuk mengataan bahwa seorang manajer tidak bisa menjadi pemimpin sekaligus, namun tugas dan peran manajer dengan pemimpin berbeda. Demikin pula perspektif dan keterampilan, ukuran keberhasilan dan fungsi mereka berbeda dalam sebuah organisasi.

Terdapat empat peran penting pemimpin yang efektif, yaitu: penentu arah, agen perubahaan, juru bicara dan pelatih. Pemimpin merupakan penentu arah dengan mempertimbangkan lingkungan eksternal masa depan yang menjadi tujuan pengerah sumberdaya organisasi. Sebagai penentu arah bisa dimulai dengan menetapkan sebuah visi yang dapat merangsang semua orang dalam organisasi agar bersedia membantu merealisasikannya. Sebagai agen perubahan bertanggung jawab untuk merangsang perubahan dilingkungan internal sehingga memungkinkan pencapaian sebuah visi; untuk mencapainya harus mampu memelihara fleksibilitas dalam organisasi dan operasi serta mendorong keberanian mengambil resiko dengan sikap hati-hati. Sebagai juru bicara dengan menjadi negosiator utama dalam berhubungan dengan organisasi-organisasi lain dan pembentuk jaringan hubungan eksternal guna menghasilkan gagasan, sumber daya, dukungan atau sumber informasi yang beranfaat bagi organisasi. Sebagai seorang pelatih harus bisa memberitahukan dimana harus berpijak dan apa artinya sebuah visi dan bagaimana cara merealisasikan visi tersebut.

Visi yang benar akan menghasilkan komitmen dan memberikan motivasi kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi, memberi arti bagi kehidupan para bawahannya, menentukan standar-standar keberhasilan, menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang. Visi sangatlah berpengaruh bagai sebuah organisasi. Tanpa visi para anggota akan tejebak dalam kebingungan dan mungkin dapat bertindak dalam tujuan yang menyimpang.

Kapan Masa Depan Dimulai: Menemukan Visi yang Benar

Sebuah visi yang lama yang telah sejak awal membawa sebuah organisasi mencapai sebuah keberhasilan yang sekarang memanglah sudah tepat. Namun dunia juga semakin lama semakin menglami perubahan, sehingga belum tentu sebuah visi yang lama masih relevan untuk masa depan oleh karena itu haruslah sebuah visi tersebut sedapat mungkin di rubah sesuai dengan kemajuan jaman. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mendapatkan sebuah visi yang tepat yang memberikan samangat baru bagi organisasi mereka.

Sebuah visi yang memiliki kekuatan dan kemampuan menghasilkan kemampuan transformasi memiliki ciri khusus, seperti: visi harus tepat bagi organisasi dan tepat waktunya, visi menentukan standar-standar prestasi dan mencermiankan cita-cita yang tinggi, visi menjernihkan maksud dan arah, visi mengilhami antusiasme, dan merangsang komiten, visi dinyatakan secara jelas dan mudah dipahami, visi merefleksikan keunikan organisasi dan apa yang mampu dicapainya, visi bersifat ambisius.

Untuk dapat mengetahui apa yang bisa dicapai atau tidak dapat dicapai oleh sebuah visi haruslah diketahui terlebih dahulu apa yang bukan merupakan visi. Meski berhubungan dengan masa depan visi bukanlah sebuah nubuatan, bukanlah sebuah misi, tidak bersifat faktual, bukan persoalan salah atau benar, tidak bersifat statis tapi ditetapkan sekali untuk selama-lamanya, bukanlah kendala terhadap tindakan kecuali bagi mereka yang tidak konsisten dengan visi tersebut.

Visi timbul dalam pikiran yang terbuka terhadap informasi, pikiran, yang dipersiapkan oleh waktu melalui belajar dan pengalaman, pikiran secara tajam berhubungan dengan kecenderungan dan perkembangan yang timbul di luar organisasi. Visi sering diperoleh dari proses intropeksi yang sulit untuk dijelaskan bahkan oleh orang yang melahirkan visi itu sendiri. Aspek paling riil dalam sebuah mimpi ialah mimpi yang dibentuk berdasarkan informasi dan pengetahuan. Informasi dan nilai merupakan bahan baku dalam struktur atau kerangka kerja yang memungkinkan dapat melihat gambaran yang besar. Bagian yang penting dari kerangka kerja merupaka model mental dan tentang bagaimana lembaga tau organisasi beroperasi.

Untuk membentuk sebuah visi baru bagi sebuah organisi dimulai dengan mempelajari ssegala sesuatu mengenai suatu organisasi, mengikut sertakan pihak-pihak terkait dalam proses implementasi visi, menggunakan akal sehat ketika menjajagi pilihan atas visi baru, visinya tidak harus merupakan pemikiran sendiri, jangan menyalahkan pemimpin sebelumnya atau visinya.

Bagian II

Mengadakan Dokumentasi: Mengaudit Visi

Visi berawal dari pemahaman terhadap kondisi suatu organisasi sekarang dan harus benar-banar memahami dengan mendasar akan organisasi yang digeluti. Dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada organisasi, dapatlah diketahui defenisi dari organisasi yang ada juga dapat mengetahui termasuk ke dalam organisasi tersebut. Sepertihalnya misi dan tujuan organisasi, manfaat yang dihasilkan, karakter atau kelembagaan tempat organisasi, posisi khusus dalam organisasi, serta hal yang diperlukan dalam organisasi agar berhasil.

Untuk mengetahui bagaimana suatu organisasi beroprasi terdapat beberapa pertanyaan yang dapat diajukan untuk sebuah organisasi. Seperti halnya nilai dan budaya organisasi yang mempengaruhi perilaku dan pengambilan keputusan, kekuatan dan kelemahan organisasi, strategi organisai dan sebagainya.

Dalam sebuah organisasi haruslah ada perubahan visi mengikuti kondisi saat ini agar organisasi tersebut dapat tetap maju. Untuk menemukan audit visi ada beberapa pertanyaan yang harus di jawab, seperti menyatakan secara jelas visinya, kemanakah arah suatu organisasi pada dekade berikutnya, orang-orang yang berada dalam sebuah organisasi harus mengetahui tujuan kedepan organisasinya, memiliki informasi yang terbaru tentang organisasi saat ini.

Menguji Realitas: Lingkup Visi

Terdapat sebuah batasan-batasan yang tidak seharusnya menjadi pengahalang dalam mencapai sebuah visi, tetapi justru dapat dipakai sebagai penentu lingkup dari apa yang dapat dicapai, sehingga menjadi pengujian realita visi yang tidak dapat diabaikan. Sebuah lingkup visi haruslah didefinisikan dan diuji realitasnya dengan cara yang sama sehingga dengan ini dapatlah diketahui lingkup yang baru dari sebuah visi.

Setiap organisasi memiliki pihak atau unsur terkati yang menentukan resiko organisai. Sebuah visi haruslah diberi suatu batasan-batasan seperti batasan yang berupa kendala waktu, geografis atau sosial; batasan keberhasilan dari sebuah visi dapat diketahui; batasan mengenai masalah-masalah yang harus dipertimbangkan dalam visi.

Mempertimabangkan Berbagai Kemungkinan: Konteks Visi

Sebuah visi haruslah dapat direalisasikan dengan lengkah-langkah yang tepat untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini diharapkan agar sebuah visi dapat memiliki posisi yang kuat yakni bertahan dalam beberapa tahun sehingga dari situ akan didapatkan invistasi dari yang telah ditanamkan. Perubahan kearah selanjutnya cenderung mengikuti perkembangan jaman dan organisasi harus demikian. Haruslah mampu berfikir untuk satu atau dua dekade kedepan jika ingin merumuskan sebuah visi yang tepat.

Masa depan tidaklah bersifat pasti dan akan semakin tinggi ketidak pastiannya. Ketidak pastian juga semakin besar oleh kerena kompleksitas bidang diamati dan karena hasil yang didapatkan akan tergantung pada aktivitas manusia termasuk aktivitas fisik dan aktivitas alamiah. Selanjutnya akan selalu ada kejutan dimasa depan karena menurut definisi kejutan adalah sesuatu yang tidak diduga akan terjadi atau luput dari perhatian dan kejadian-kejadian seperti itu akan ada.

Cara yang mudah untuk memperoleh masa depan dengan mengidentifikasi semua kategori perkembangan lingkungan eksternal di masa depan yang mempengaruhi pernyataan visi, membuta daftar harapan untuk beberapa tahun kedepan, membuat evaluasi terdapat harapan untuk menentukan yang mana yang paling berpengaruh, menulis tiga atau empat skenario yang mengarah pada lingkup masa depan yang diantisipasi. Untuk menggapai hal ini tidak perlu dilakuan dengan sendirian namun dapat dengan berkelompok.

Dengan mengidentifikasi perkembangan penting di masa depan akan membuat sebuh visi menjadi lebih baik lagi. Dengan mengetahui perubahan pokok yang mungkin terjadi dalam kepentingan dan keinginan, perubahan pada pihak yang terkait, perubahan yang terjadi pada lingkungan perekonomian, sosial, politik, teknologi dan lingkungan lainnya akan membantu dalam mengidentifikasi perkembangan penting di masa depan. Dalam hal ini bukan hanya berusaha menemukan kecenderungan namun kemungkinan di masa depan.

Masa depan adalah sebuah pola meyeluruh bukan potongan-potongan peristiwa, terutama dalam penetepan sebuah visi baru bagi organisasi; karena esensi dari proses pembentukan visi adalah menemukan tempat bagi organisasi di dalam pola tersebut. Cara terbaik untuk melihat gambaran yang utuh dari maksud-maksud tersebebut ialah dengan mengkombinasikan berbagai harapan individual dalam bentuk skenario. Skenario adalah sebuah cerita atau layar verbal yang dirajut dari harapan-harapan individual yang masuk akal dan secara internal konsisten. Tiga atau empat skenario biasanya cukup memadai untuk mengarahkan hasil representatif di masa depan. Cara untuk memulai menuliskan sebuah skenario yang paling baik adalah dengan meninjau kembali berbagai perkembangan yang berdampak besar dan mendapatkan beberapa tema atau kemudi. Skenario-skenario berikut dapat berupa: skenario tanpa perubahan, skenario pengaruh pasar, skenario ketat, skenario pengaruh teknologi, skenario pengaruh para pembela hak-hak konsumen, dan skenario pengaruh pasar internasional.

Setelah mendapat tiga atau empat skenario lingkungan eksternal masa depan organisasi maka telah sebuah skenario telah siap untuk dismpulkan yang menyeluruh tentang sebuah visi. Pendekatan yang saat dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi saat ini kemudian dipadukan pada masing-masing skenario.

Menetapkan Langkah Anda: Pilihan Visi

Seorang pemimpin setidaknya ialah seorang yang cerdas sehingga dapat menyatukan sebuah visi. Visi yang habat tentu saja membutuhkan kreativitas, instuisi, pertimbangan subyektif atau kebijaksanaan yang istimewa, namun kemampuan-kemampuan dasar untuk merumuskaan sebuah visi hanya terdapat pada orang-orang yang cerdas. Menyatukan sebuah visi sering berarti mengembangkan pola hubungan baru pada elmen-elmen lama. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meninjau kembali dengan pikiran yang terbuka, membuat peta mental dari seluruh wilayah visi-visi yang mungkin, menciptakan rangkaian visi-visi alternatif yang memungkinkan, mengurutkan visi-visi yang masuk akal, dan menyatakan visi tersebut dengan sejelas mungkin.

Dibutuhkan sebuah peta wilayah pada sebuah organisasi agar organisasi tersebut sampai ketempat yang diinginkan dengan benar dan relatif lebih cepat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam hal ini, seperti: menempatkan organisasi pada grafik yang menentukan karakter-karakter yang membedakan organisasi tersebut, membuat analisis vektor pertumbuhan tradisionalnya, dan menganalisa keunggulan-keunggulan khusus organisasi serta mencari kombinasi yang paling banyak memanfaatkan keuntungan tersebut.

Dalam sebuah organisasi diperlukan sebuah visi yang benar dengan kriteria sejauh mana visi tersebut berorientasi, sejauh mana visi merupakan impian, mencerminakan cita-cita, menginspirasi, merefleksi dan keambisiusan.

Sebuah visi hendaklah dapat dikemas, beberapa orang menyebutnya sebagai pendekatan analitis. Mengemas visi dapat dilakukan dengan cara apapun, baik kuantitatif, kualitatif, maupun berdasarkan pertimbangan subyektif dan intuisi dan harus didapatkan pemahaman secara umum. Terdapat beberapa pernyataan visi yang lebih maju dan mencoba mengemas visi dalam bentuk metafora, slogan, atau pernyataan pendek yang mudah diingat dan menampilkan esensi serta perhatian yang menarik perhatian. 

Joko Prasetyo
Joko Prasetyo Pendiri dan Admin pikirankristen.com

Posting Komentar untuk "Resensi Buku - Kepemimpinan Visioner “Menciptakan Kesadaran Akan Arah DanTujuan Di Dalam Organisasi”"