Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ringkasan Buku Teologi Perjanjian Baru 1 - Leon Moris || Tulisan-Tulisan Yohanes

 


Sebelumnya...

Bagain Ketiga: Tulisan-Tulisan Yohanes

Injil Yohanes: Ajaran Kristus

            Dalam prlognya, Yohanes menyebut Yesus Firman sebanyak empat kali, suatu sebutan yang tidak muncul lagi dalam seluruh Injilnya. Orang Yahudi tidak mengenal penggunaan istilah Logos, namun ada beberapa pemakaian kata Yahidu yang cukup penting yang menjadi bagia dari latar belakang penggunaan istilah tersebut dalam Injil Yohanes. Secara terang-terangan Yohanes memberitahukan pembaca bahwa buku yang ia tulis untuk pembaca percaya, bahwa Yesuslah Mesias. Dalam penyataan tujuan Injilnya, Yohanes mengaitkan gelar Kristus dengan Anak Allah. Dalam Yohanes, Yesus sering menyebut diri-Nya Anak Manusia. Ada banyak kesaksian yang diberikan oleh Yesus, dan ini sangat penting, sebab Injil Yohanes menekankan kebenaran ini: bahwa Yesus adalah pembawa penyataan.

            Istilah kegemaran Yohanes untuk menyebut mukjizat bukanlah tanda melainkan pekerjaan. Yohanes menggambarkan Yesus sebagai manusia. Kemanusiaan Yesus penting untuk bisa memahami tujuan dari apa yang ditulis Yohanes dalam Injilnya.

Injil Yohanes: Allah Sang Bapa

            Yohanes memandang Allah sebagai sang Bapa dan ia konsisten akan konsep ini. Dengan banyak hal Bapa dan Anak dengan cara tertentu dikaitkan dengan cara tertentu dikaitkan satu sama lain. Yohanes menghubungkan Bapa dengan Anak sejak dalam prolognya. Yohanes sering kali berbicara tentang pengutusan sang Anak oleh Bapa, suatu hal yang menunjukkan kesatuan kudua Oknum itu dan belas kasihan Allah kepada orang-orang berdosa. Eratnya hubungan Bapa dan Anak diungkapkan dengan konsepsi tentang misi.

            Injil Yohanes memuat pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan apa artinya menjadi anak Allah. Anak-anak Allah membuktikan status mereka itu dengan perkerjaan yang dilakukan dalam Allah. Injil Yohanes juga memuat ajaran mengenai bagimana orang harus menghadap Allah dalam doa.

Injil Yohanes: Allah Roh Kudus

            Yohanes memberitahu bahwa Yohanes pembabtis tidak mengenal Yesus, tetapi itulah tanda yang diberikan kepadanya sehingga ia dapat mengenal Dia yang akan membabtis dengan Roh Kudus (1:33). Dilahirkan dari air dan Roh dapat mengandung makna dilahirkan dari Roh. Sebagai Roh kebenaran, Roh akan membimbing para murid kepada seluruh kebenaran (16:13). Fungsi Roh sebagai pengajaran sangat ditekankan dalam pembicaraan Yohanes. Roh akan bersaksi tentang Kristus dan memuliakan-Nya. Roh akan senantiasa menyertai para rasul (14:16). Roh langsung berkerja di tengah-tengah orang-orang milik Allah dan juga menginsafkan dunia akan dosa. Roh juga menginsafkan dunia tentang kebenaran, sebab Yesus akan pergi kepada Bapa dan para murid tidak akan melihat Dia lagi (ay. 10). Roh juga menginsafkan dunia tentang kebenaran

            Yesus menyebut roh dengan menggunkakan istilah parakletos. Dari nats yang berbicara tentang Paraklet tampak bahwa Dia itu aktif menolong orang. Tugas Roh menyangkut hal-hal akhir zaman dan juga hal-hal yang menyangkut masa sekarang ini. Peran Roh sangat ditekankan dalam Injil Yohanes, sehingga orang-orang Kristen tidak boleh sampai melupakannya.

Injil Yohanes: Hidup Kristen

            Yohanes memakai macam-macam cara untuk menyampaikan kebenaran bahwa hidup kekal diperoleh sebagai karunia cuma-cuma dari Allah dan hidup kekal itu dikaitkan dengan karya Kristus. Yohanes menjelaskan bahwa keselamatan yang diberikan oleh Yesus melalui kematian-Nya bersifat unifersal. Dengan cara yang hidup Yohanes menjelaskan hal ini dan pada akhirnya tidak ada jara lain kecuali Kristus atau kaisar dan meskipun orang duniawi berkhayal macam-macam, pada akhirnya Kristuslah yang paling tinggi. Iman berarti percaya kepada seseorang, bukan ketaatan intelektual pada serentetan ajaran.

            Kasih merupakan ajaran yang mendasar. Kasih Allah dan Kristus kepada manusia meminta kasih mereka sebagai balasan. Selain itu Yohanes juga menaruh perhatian besar pada topik seperti penjelmaan, hidup kekal, iman dan kasih. Kedarangan Yesus menyingkapkan dosa dunia yang menentang Dia. Dengan menolak apa yang dikerjakan Allah dan Kristus itulah yang menunjukkan bahwa orang-orang itu berdosa. Yohanes mengatakan banyak hal tentang dunia dan para murid yang diberikan kepada Yesus berasal dari dunia dan keadaan mereka bukan dari dunia ini berarti bahwa dunia membenci mereka. Yohanes menuliskan petentangan antara terang dan gelap. Selain itu ia juga sering berbicara mengenai penghakiman. Penghakiman adalah sisi sebaliknya dari keselamatan. Penghakiman adalah kenyataan masa kini, sebagaimana hidup kekal aalah juga kenyataan masa ini. keadilan telah dilakukan baik dalam cara manusia diselamatkan maupun dalam kenyataan bahwa mausia telah selamat. Yohanes juga memberikan tanggapan mengenai pentingnya sakramen babtisan air dan penjamuan kudus. Sikap yang pelu diambil dari ajaran Yohanes mengenai sakraman adalah menjalankan sakramen tersebut secara lebih bermakna.

Surat-surat Yohanes

            Kata Allah sangat dominan dalam surat-surat Yohanes, ia memaklumkan kasih Allah dalam seluruh tulisannya dan memang Allah adalah kasih. Yohanes juga memberikan tempat yang penting kepada Kristus, yang adalah sebagai pengantara antara manusia dan Bapa. Adalah penting bahwa Yesus menghapus dosa manusia, karena semua manusia adalah orang berdosa. Dalam kehidupan Kristen, kasih manusia merupakan tanggapan terhadap kasih Allah. Hidup Kristen dapat dipandang sebagai penyangkalan dunia. Manusia tidak boleh mengasihi dunia dan segala sesuatu yang di dalamnya.

Wahyu Yohanes

            Yohanes mengawali kitabnya dengan inilah wahyu Yesus Kristus, dan dari sinilah diperoleh kata apokaliptis – suatu kata yang dipakai untuk menyebut sautu kelompok kesusastraan. Kitab Wahyu ditulis untuk selompok kecil orang Kristen yang menjadi bingun karena pertanyaan-pertanyaan. Yohanes menjelaskan sejak awal bahwa Yesus itu mahatinggi. Kitab ini penuh dengan kemenangan yang kuat, kemengangan yang dikatikan dengan Kristus. Kemengan Allah tidak dilukiskan tanpa kesadaran yang realistis akan adanya kekuatan si jahat. Dalam hal Allah dan umat-Nya, Yohanes menuliskan tentang hari Tuhan yang merupakan satu-satunya tempat dalam PB, dimana hari minggu disebut dengan cara demikian, biarpun ada beberapa nas lain yang merujuk pada ibadat pada hari pertama dari tiap-tiap minggu (Kisah 20:7; I Kor. 16:2; Yoh. 20:19).

Selanjutnya...


Joko Prasetyo
Joko Prasetyo Pendiri dan Admin pikirankristen.com

Posting Komentar untuk "Ringkasan Buku Teologi Perjanjian Baru 1 - Leon Moris || Tulisan-Tulisan Yohanes"