Ringkasan Buku Teologi Perjanjian Baru 1 - Leon Moris || Surat-Surat Umum
Bagian keempat: Surat-Surat Umum
Surat kepada orang Ibrani
Penulis
surat Ibrani memberi perhatian besar sekali kepada Allah, yang disebutnya
sebanyak 68x, sehingga ia tidak meragukan keagungan Allah. Surat ini dimulai
dengan pembicaraan panjang lebar mengenai pribadi Kristus yang lebih tinggi
dari pada malaikat karena nama yang dikaruniakan kepada-Nya lebih tinggi dari pada
nama mereka. Penulis menjelaskan bahwa Yesus ada bersama Bapa dan sekaligus
bahwa Ia ikut merasakan, dan terus ikut merasakan kodrat manusiawi secara
penuh. Arti nama-Nya adalah raja
kebenaran dan gelarnya berarti raja damai sejahtera. Salah satu hal
yang mendapat penekanan dari surat Ibrani adalah bahwa Kristus memersebahkan
sat korban, kurban diri-Nya sendiri, dan daya guna kurban itu sempurna dan
abadi. Manusia perlu menyadari bahwa kurban Kristus bukan hanya suatu jalan,
melainkan satu-satunya jalan. Penulis menunjukkan bahwa kematian Yesus
memungkinkan orang-orang yang terpanggil untuk menerima bagian kekal yang
menjanjikan dan dia menyampaikan ajaran yang penting bahwa kematian inilah yang
mendatangkan penebusan untuk pelanggaran-pelanggaran yang dibuat berdasarkan
peranjian yang pertama.
Salah
satu hal yang menarik dari Ibrani adalah penggunaan macam-macam cara untuk
menerangkan makna karya penyelamatan oleh Kristus. Penulis memakai terinologi
kurban dan mengatakan bahwa Kristus telah mempersembahkan
hanya satu korban saja karena dosa untuk selamanya. Ada banyak cara
memandang karya Kristus.
Surat Yakobus
Ciri
khas Yakobus adalah penekanan yang kuat pada cara hidup yang benar; hal ini
membuat sementara orang berfikir bahwa penulis tidak begitu berminat pada
teologi. Penekanan kuat yang diberikan oleh Yakobus pada saat melayani Tuhan
secara aktif, muncul dalam uraiannya tentang iman dan perbuatan. Yakobus tidak
mengajarkan keselamatan melalui perbuatan, itu tampak dari ajarannya yang
gamblang mengenai keberdosaan semua orang. Yakobus tidak menyangkal pentingnya
iman, ia hanya menandaskan bahwa iman lebih dari sekedar inteltualisme. Yakobus
banyak berbicara tentang bagiamana orang Kristen harus melayani Allah. Yakobus
ingin melihat orang Kristen memiliki daya tahan. Karena itu Yakobus
mengharapkan agar manusia menanggapi Allah dengan penuh hati.
Surat pertama Petrus
Petrus
berbicara mengenai Allah yang hidup dan seluruh suratnya ini mengulangi ide
bahwa Allah benar-benar memperhatikan segala sesuatu yang terjadi. Hidup
Kristen adalah semata-mata anugrah Allah, sebab dalam belas kasih-Nya yang tak
terbatas, Ia telah membuat manusia lahir kembali, hidup rohani yang adalah
benar-benar mukjizat. Petrus banyak berbicara mengenai Tuhan dan tentang karya
penyelamatan-Nya. Disebutnya Yesus sebagai anak domba membawa gambaran tentang
kurban. Petrus sama sekali tidak meragukan keagunagan Kristus dan keselamtan
mengagumkan yang diperoleh-Nya bagi manusia.
Roh
kudus aktif dalam karya pemberitaan, karena Injil diberitakan kepada para
pembaca suratnya ini oleh Roh Kudus yang
diutus dari surga. Akan tetapi dalam tulisan-tulisan Petrus diteaukan
ketegangan eskatologis yang sudah tidak asing lagi bagi orang percaya, yakni
ketegangan antara sudah dan belum. Petrus sangat menghargai kehidupan rang
Kristen sebagai suatu kesatuan.
Surat kedua Petrus
Petrus
menyebut para pembacanya sebagai mereka
yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan
Juruslamat kita, Yesus Kristus. Petrus menyebut Yesus sebagai Allah dan
Juruslamat kita, Yesus Kristus. Bagi dia keselamatan berarti bahwa segala
sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh telah diberikan kepada orang
percaya. Hidup Kristen harus dijalani dalam kuasa Allah, bukan dengan cara
hidup dunia yang jahat ini. Penulis menasehatkan semua ini dengan sangat,
karena tidak ada keraguan sedikitpun tentang kenyataan-kenyataan yang mendasari
iman mereka.
Surat Yudas
Ada
banyak hal yang dalam 2 Petrus sangat mirip dengan seluruh Surat Yudas, kecuali
tiga ayat yang pertama dan tujuh ayat terakhir. Memang ada beberapa masalah
dengan tulisan yang singkat ini; namun mungkin cukup kalau dikatakan bahwa
banyak hal yang dibahas di sini sama dengan 2 Petrus. Pada akhirnya Yudas
berharap bahwa Allah dalam Kristus akan menjaga agar tidak jatuh dan akhirnya
membawa orang percaya tanpa noda ke hadapan-Nya.
Kesimpulan
Dapat
disimpulkan bahwa survei inilah semua penulis PB adalah individu-individu. Paulus
menulis sangat dini dan sangat orisinil, akan tetapi tidak boleh mengabaikan
kenyataan bahwa ia mempunyai macam-macam cara untuk melukiskan karya
penyelamatan oleh karya Kristus dan bahwa ia menekankan soal salib, pendamaian
kembali, pembebasan dari macam-macam tirani dan surutnya murka Allah. Dalam
pandangan Paulus, Allah aktif berkarya dalam diri Kristus, dengan jalan
membebaskan orang yang percaya kepada-Nya.
Rupanya
Markus telah membuat sesuatu yang belum pernah disebut orang lain: ia
menuliskan suatu Injil dengan demikian membentuk satu jenis sastra baru. Markus
menggarisbawahi kematian Yesus di kayu salib; kisah sengsara dan kematian
Kristus dominan dalam Injilnya. Yang menarik adalah Markuslah yang menampilkan
kegagalan keduabelas rasul secara lebih jelas daripada siapa pun.
Walaupun
Matius juga menulis suatu Injil, tetapi apa yang diberitakannya tidak persis
seperti Markus. Lukas juga dipandang sebagai seseorang sejarawan; memang
minatnya pada sejarah mencolok. Lukas menjukkan dengan jelas bahwa Allah aktif
bekerja dalam berbagai urusan manusia dan ia memperhatikan secara mengagumkan
fakta bahwa Allah membimbing jemaat-Nya. Sedangkan Yohanes menulis perbuatan-perbuatan
dan perkataan-perkataan yang belum dituliskan oleh orang lain, dan orang-orang
Kristen sepanjang masa bisa mengambil manfaat dari tulisan ini.
Surat
Ibrani merupakan tulisan lain yang membawa ke dalam suatu dunia lain yang bukan
dunia. Yakobus biasanya terkenal karena penyataan-penyataan yang tegas mengenai
iman dan perbudakan. Surat Yudas adalah tulisan kecil; namun terkenal karena
menekankan kenyataan akan penghakiman. Orang Kristen hidup pada tingkat yang
lebih tinggi dibandikan ketika mereka belum mengenal Kristus. Yang terpenting
dari semua ini adalah ada suatu yang bisa disebut ajaran Kristen yang autentik.
Namun ada ajran-ajaran utama tertentu yang merupakan bagian hakiki dari ajaran
Kristen, dan ajaran-ajaran ini harus dipegang teguh pada abad ini seperti juga
pada abad-abad yang lain.
1.
Kelebihan
Buku
-
Penulis menjelaskan pandangan atau teologi
penulis kitab secara terinci dan jelas tentang teologi penulis masing-masing
kitab dalam PB.
-
Penulis mensistematikan tulisannya berdasar
penulis kitab bukan sesuai dengan urutan kitabnya dalam Alkitab. Hal ini
membuat pembaca semakin mendalami teoloi dari penulis kitab karena digolongkan
menjadi satu.
-
Dalam bagian pendahuluan penulis memberikan
kesimpulan tentang teologi yang akan dibahasnya, yakni teologi Yohanes dan
Paulus. Walaupun dalam bahasannya penulis tetap membahas semua penulis.
-
Terdapat footnote untuk menjelaskan dan
memberikan keterangan dari setiap statement penulis, sehingga pembaca semakin
diyakinakan dengan tulisannya
-
Dalam penjabarannya penulis menggunakan bahasa
Yunani agar lebih mendalam dan tidak meleset pembahasannya.
-
Terdapatnya daftar pustaka untuk membantu
pembaca dalam mencari referensi lain.
-
Menggunakan bahasa teologis yang digunakan oleh
para teolog, sehingga mungkin buku ini dikhususkan untuk para teolog dan bukan
hanya sekedar untuk orang awam.
2.
Kekurangan
Buku
-
Penulis menggunakan font yang terlalu kecil
sehingga dapat membuat mata pembaca cepat lelah
-
Tidak adanya identitas penulis, sehingga pembaca
tidak mengetahui latar belakang dari penulis.
-
Buku yang terlalu tebal sehingga terkadang dapat
membuat pembaca malas untuk membacanya.
-
Ditemukan beberapa kesalahan dalam pengetikan.
Posting Komentar untuk "Ringkasan Buku Teologi Perjanjian Baru 1 - Leon Moris || Surat-Surat Umum"