Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ringkasan Buku Teologi Dasar 1 - Charles C. Ryrie || Manusia



Sebelumnya....

 Evolusi dan keasalmulaan

            Pandangan mengenai keasalmulaan adalah evolusi. Teori ini mengatakan bahwa berjuta tahun yang lalu zat kimiawi yang terdapat dalam laut digerakkan oleh sinar surya dan tenaga kosmis, kemudian zat-zat tersebut membentuk diri melalui perubahan menjadi organisme bersel tunggal atau lebih yang kemudian berkembang menjadi tumbuhan, hewan dan manusia. Evolusi theis berpegang bahwa Allah mengarahkan, memaknai dan mengontrol proses evolusi ilmiah untuk menciptakan dunia dan isinya. Mereka percaya bahwa Allah bukan saja pribadi yang terlibat pada permulaan dari proses tersebut tetapi juga pada berbagai masa sepanjang proses. Dilain pihak penganut paham penciptaan berpegang pada pandangan yang berbeda mengenai hari penciptaan, tetapi menjadi penganut paham ini seharusnya mereka percaya bahwa catatan Alkitab adalah satu fakta sejarah dan Adam adalah manusia pertama.

            Prinsip dasar evolusi bersandar pada planet dan bintang adalah berasal dari ledakan yang dasyat proton dan neutron yang di mampatkan dan berputar. Kehidupan dimulai semata-mata melalui kesemapatan tatkala suatu sel tunggal muncul dari materi tak hidup. Semua organisme kehidupan berkembang dari yang pertama menjadi bertambah kerumitannya. Proses evolusi dapat dibuat rumusannya sebagai berikut: perubahan + seleksi ilmiah x waktu = evolusi. Perubahan adalah kunci yang menjelaskan evolusi. Seleksi alamiah adalah mekanisme yang memlihara bentuk lain yang disebabkan oleh perubahan. waktu dan masa yang lama adalah penting bagi evolusi.

            Dalam teori evolusi terjadi problem mutasi, seleksi alam, jangka waktu yang dipergunakan, dan probelem hukum kedua termodinamika. Dalam mutasi, mutasi jarang terjadi dan hampir selalu merusak, serta asal gen baru masihlah sangat rumit untuk di jelaskan. Pada seleksi alam, pada faktanya tidak semua seleksi alam sungguh-sungguh menjamin kemajuan dan mutasi tunggal juga masihlah diperdebatkan. Terlebih lagi argumen berputar. Problem jangka waktu yang dipergunakan juga adalah jangka waktu yang sangat lama sehingga kemungkinan yang ada pun sangat kecil. Hukum kedua termodinamika mengatakan walau ada cukup energi dalam alam raya yang tetap konstan, namun jumlah yang di peroleh untuk melakukan pekerjaan yang bermanfaat selalu berkurang.

            Para arkeolog berpendapat bahwa hasil peneyelidikan fosil menunjukkan adanya bukti proses evolusi. Kaum evolusi mengklaim bentuk kehidupan yang lebih sederhana ditemukan di lapisan bumi paling bawah, sedangkan bentuk kehidupan yang lebih rumit ditemukan dilapisan atas. Lapisan tanah yang tempat fosil ditemukan diukur usianya berdasar fosil yang dikandungnya dan sebaliknya usia fosil diukur berdasarkan usia tanah tempat fosil itu terpendam. Problema besar yang ada pada penampilan fosil adalah kekurangan dalam bentuk peralihan. Problem lainnya ialah banyak bentukkan kehidupan sederhana ditemukan di lapisan batuan sebelah atas dari bentuk yang lebih maju. Ratusan kasus semacam ini diketahui dan tetntunya hal ini bertentangan dengan pemaparan yang diberikan oleh teori evolusi. Dangan demikian pada analisis akhir seseorang harus percaya pada evolusi seperti juga orang harus percaya pada penciptaan. Karena itu, iman pada penciptaan ilahi bisa diterima dan dibenarkan sebagaimana kaum evolusi bersikap percaya terhadap teori mereka.

Alkitab dan asal musa kehidupan

            Penulis Ibrani mengingatkan bahwa dengan iman manusia memahami firman Allah yang telah menciptakan kurun waktu dan apa yang tanmap, tidak diciptakan dari benda yang kelihatan. Kaum evolusi menggunakan ayat Ibrani ini untuk membenarkan argumen mereka. Kebenaran tentang penciptaan hanya ditemukan dalam Alkitab, sebab kebenaran yang disingkapkan sains tidak dapat diterima sebagai kebenaran mutlak.

            Dalam Kej. 1:1 disebutkan bahwa Elohim sebagai pencipta dan identitas Elohim sebagai pencipta menangsik beberapa ajaran bidat, yaitu: ateisme, politeisme dan panteise. Karena Allah yang ditampilkan terisah dari karya ciptaan-Nya. Cratio ex nihilo berarti Allah menciptakan tidak memakai sesuatu bahan yang telah ada. Kata kerja bara yang di pakai pada Kej. 1:1, 21, 27 tidak mengandung pengertian memakai materi yang telah ada walapun tidak ada penjelasan mengenai hal tersebut. Dalam saat penciptaan belum juga dapat ditentukan waktu yang jelas karena adanya perbedaan pendapat.

            Konsep tentangan berpendapat bahwa pada Kej. 1:1 dunia sempurna dan indah tatapi pada rentangan ayat 1 dan 2 iblis memberontak dan membuat dunia hancur. Sehingga ada restorasi dan bukan penciptaan yang sesungguhnya. Kelemahan teori ini adalah kurangnya memperhatikan gramatikal teks yang mengunakan waw yang dapat merubah kata menjadi adapun bukanya dan. Keadaan kosong dan gelap tidak selalu menandakan penghukuman dan keadaan jahat. Pentah Allah kepada Adam untuk memenuhi bumi tidak mengandung pengertian ulang mengisi ulang.

            Mengenai hari atau kurun waktu, tedapat empat pendapat: hari ada pencitaan adalah 24 jam berdasarkan perputaran bumi tehadap matahari, hari dipahami sebagai suatu kurun waktu yang panjang atau suatu jaman yang panjang, hari 24 jam dengan rentang waktu yang panjang di antaranya, teori hari pemwahyuan.

            Secara keseluruhan manusia harus menerima hal-hal yang Allah nyatakan mengeni penciptaan. Tak seorangpun hadir pada saat penciptaa tejadi. Tetpi wahyu tentang tentang penciptaan telah Allah berikan pada Musa yang terdidik dan juga merupakan penulis andal.

Penciptaan manusia

            Hanya Alkitab yang memberikan informasi yang akurat tentang asal usul manusia. Penciptaan telaj direncanakan oleh Allah dan telah didahului oleh sebuah perindingan ilahi. Penciptaan manusia dilakukan secara langsung, khusus dan segera. Allah memakai debu tanah serta meniupkan napas hidup ke dalamnya. Begitu pula dengan Hawa, Allah mengambil tulang rusuk Adam kemudian membentuknya dalam rupa wanita. Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Bapa gereja mengartikan gambar mengacu pada kejasmanian sedangkan rupa mengacu pada bagian etika dari gambar Allah.

            Terdapat beberapa penjelasan mengenai manusia diciptakan menurut gambar Allah: 1) Pandangan badaniah, pandangan ini menghubungkan rupa Allah dengan keseluruhan manusia termasuk yang materi dan rohani. Namun ada dua tantangan mengenai pendapat ini; Allah adalah roh dan tidak memiliki badan sedangkan hewan memiliki tubuh tetapi tidak dikatan diciptakan menurut rupa Allah. 2) Pandangan nonbadaniah, pendangan ini menghubungkan rupa Allah dengan kepribadian-Nya. 3) Pandangn kombinasi, pandangan ini mengabungkan dua pandangan lainya sehingga baik laki-laki dan perempuan diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. 4) Pandangan Katolik, mereka membedakan gambar dan rupa. Gambar adalah gambar alamiah milik manusia sebagai makhluk yang diciptakan termasuk ke dalamnya ialah kerohanian, kebebasan, dan kekekalan. Rupa adalah gambaran moral yang bukan milik manusia pada saat ia diciptakan tetapi yang pada mula sekali ditambahkan dengan cepat kepada manusia. 5) Pandangan neo-ortodok, mereka berpendapat ada gambar yang resmi yang tak dapat hilang pada waktu kejaduhan manusia, karena gambar menjadikan manusia sebagai manusia, juga ada sebuah gambar yang bersifat materi yang telah hilang pada waktu kejatuhan.

            Pada waktu Adam memperanakkan Set, ia menjadi seorang ayah dari anaknya yang menurut rupa dan gambarnya. Walau Adam diciptakan menutur gambar Allah, anaknya masih memiliki gambar Allah walau telah jatuh. Penurut pandangan pra-ada, bahwa pada mulanya Allah menciptakan semua jiwa yang terkurung dalam tubuh jasmaniah sebagai hukuman. Pendangan penciptaaan berpendapat bahwa Allah menciptakan jiwa pada saat konsepsi atau kelahiran dan segera berpadu dengan tubuh. Pandangan traduksianisme mengatakan bahwa jiwa ditularkan bersama badan melalui proses keturunan.

Segi-segi manusia

            Pada hakikatnya manusia adalah dua yang manunggal, bahwasannya manusia terdiri dari dua bagian. Manusia adalah kesatuan dari materi dan non materi, dua aspek yang dapat dibedakan. Manusia tediri dari dua unsur, matei dan bukan materi. Masing-masing terdiri dari berbagi ragam, berbagai segi dari materi dan non-materi berpadu membentuk manusia yang utuh. Manusia adalah kesatuan yang kaya ragam.

                Segi-segi rohani manusia: jiwa, roh, hati, hati nurani, pikiran, daging, kehendak. Dalam pengertain yang mendasar jiwa berarti kehidupan, hidup itu berpisah pada saat kematian jasmani. Jiwa juga merupakan pusat dari berbagai pengalaman rohani dan emosi dari manusia. Tampaknya jiwa adalah fokus utama dari penebusan. Jiwa dapat diartikan sebagai keseluruhan dari manusia, hidup atau sesudah kematian. Roh hanya bersangkutan pada bagian non materi dari manusia. Roh berasal dari Allah dan semua manusia memilikinya. Walai jiwa dan roh dapat dihubungkan pada kegiatan atau emosi yang sama, namun ada perbedaan dari pertentangan antara jiwa dan roh dalam pemikiran Paulus. Roh tak mengacu pada keseluruhan manusia tetapi pada bagian non materi dari berbagai fungsi dan perasaan. Hati merupakan suatu konsep yang lengkap baik dari PL maupun PB. Hati adalah wadah kehidupan intelektual, wadah kehidupan emosi, wadah kemauan dan wadah hidup rohani. Hati nurani adalah seperti seseorang saksi dalam diri seseorang yang memberitahukan bahwa orang tersebut harus melakukan apa yang dianggp benar dan tidak melakukan apa-apa yang dianggapnya tidak benar. Hati nurani orang Kristen bergerak mendorong hatinya melakukan apa yang benar dan berbagai hubungan hidupnya. Mendorong mematuhi perintah-Nya, bertahan di bawah majikan yang tidak adil, menghormati nurani saudara yang lemah, dan dapat dipanggil menjadi saksi tentang kedalaman dan realitas ikrar rohani seseorang. Pikiran orang percaya mengambil tempat utama dalam peranan pengembangan hidup rohaninya. Setiap pikiran harus bersedia taat kepada Kristus. Walau daging kadang berarti jaringan atau seluruh materi dari tubuh manusia, namun kalau dikatikan dengan hakikat rohani maka ia berarti dosa dan berlawaan dengan Allah. Kehendak mungkin melebihi suatu penyataan diri melalui aspek lain dari pribadinya dan bukan semata-mata merupakan suatu bagian lain dari kepribadian manusia itu.

Joko Prasetyo
Joko Prasetyo Pendiri dan Admin pikirankristen.com

Posting Komentar untuk "Ringkasan Buku Teologi Dasar 1 - Charles C. Ryrie || Manusia"