Teologi Perjanjian Baru: Teologi Paulus tentang Allah
Saat ini banyak
perbincangan-perbincangan tentang Allah. perbincangan ini tidak hanya terjadi
di kalangan orang Kristen saja, bahkan juga terdapat dikalangan orang awam. Perbincangan
ini menimbulkan berbagai anggapan dan pandangan tersendiri dari masing-masing
individu untuk menjelaskan tentang Allah.
Alkitab
merupakan sumber utama untuk seseorang dapat mengerti tentang Allah, walaupun
manusia tidak akan pernah dapat untuk mengerti Allah dengan sepenuhnya, karena
Dia adalah Allah yang tak terbatas, sedangkan manusia adalah manusia yang
terbatas. Alkitab juga menjelaskan berbagai pandangan para pengikut-Nya
memandang bagaimana Allah itu. Berikut ini adalah beberapa pandangan Paulus
tentang Allah.
Topik
mengenai bahasan Pulus tentang Allah adalah sebagai berikut:
1. Wahyu
tentang Allah
2. Allah
telah menyatakan diri-Nya sendiri melalui penghakiman atas orang tidak percaya
(Rm. 1:18; 2:5; 2 Tes. 1:17)
3. Penyataan
Diri Allah dalam berkat-Nya.
4. Kedaulatan.
Salah
satu teologi Paulus tentang Allah tidak terepas dari kedaulatan-Nya yang
berdaulat atas segala sesuatunya. Kamus webster mendefenisikan tentang ‘kedaulatan’
adalah sebagai berikut:
-
Di atas atau lebih tinggi dari semua
yang lain; pemimpin/kepala; terbesar dan tertinggi
-
Tertinggi dalam kuasa, tingkat atau
otoritas
-
Memiliki/memegang posisi sebagai
pemerintah; raja; tahta
-
Tidak tergantung pada semua yang lain
Kedaulatan
Allah berhubungan dengan otoritas Allah secara mutlak. Berdaulat berarti “di atas
sesuatu”, maksudnya ialah Dia adalah lebih tinggi dari segala pemerintahan yang
ada, Dia adalah segala-galanya.
Konklusi penting berkaitan dengan
pengajaran Paulus tentang kedaulatan haruslah dapat dicermati secara mendalam. Pertama, sumber utama dari predestinasi
adalah kemutlakan kedaulatan Allah. kedua,
tujuan predestinasi adalah keselamatan dan melayani Allah. ketiga, predestinasi tidak
mengesampingkan tanggung jawab manusia.
Posting Komentar untuk "Teologi Perjanjian Baru: Teologi Paulus tentang Allah"