Oikumeneikal: Sejarah Singat Perpecahan Gereja
Perpecahan bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi, justru akhir-akhir ini banyak sekali perpecahan yang terjadi. Perpecahan biasanya terjadi dikalangan kaum awam dengan perbedaan Suku, Ras, dan Agama. Namun tidak hanya itu, perpecahan sendiripun juga dapat menyerang satu agama, sehingga memiliki cabang-cabang lain. Bahkan perpecahan ini tidak terlepas juga dari gereja. Sampai saat ini gereja mengalami perpecahan yang sangat luar biasa, dari gereja yang satu dapat muncul berbagai gereja baru lain lagi, hingga lahirnya berbagai denominasi gereja.
Sejarah juga
mencatat bagaimana gereja Tuhan yang Am, telah mengalami berbagai perpecahan. Berikut
ini adalah sejarah singkat perpecahan gereja:
1.
Pada tanggal 31 Oktober 1517 Martin
luther memulai gerakan reformasinya dengan memasang 95 dalil di pintu gereja
Wittenberg di Jerman dan daripada itulah muncul aliran Protestan.
2.
Tahun 1534 hadirlah gereja Anglican yang
tidak berangkat karena perbedaan ajaran, tetapi melalui usaha Raja Henry VIII
dalam memikirkan suksesi bagi takhtanya.
3.
Sesudah itu bermunculanlah aliran-aliran
gereja baru di kalangan kaum Protestan, sehingga makin ramailah suasana
kehidupan gereja protestan dan orang lain menyebutnya sebagai ‘penyakit
protestanisme’ yakni perpecahan demi perpecahan. Maka muncullah aliran-aliran seperti
Lutheran, Calvinis dengan Reformed dan Re-forrmed (Gereformed)-nya, Babtis,
Methodis dengan perpecahan berikutnya Bala Keselamatan, Pentakosta, Adven,
Injili, dll.
Posting Komentar untuk "Oikumeneikal: Sejarah Singat Perpecahan Gereja"