Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Pengantar Perjanjian Lama: Kitab Keluaran


Bab I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Kitab Keluran merupakan kitab ke-2 dari Alkitab dan sekaligus kitab ke-2 dari Kitab Taurat Musa (Pentateukh). Kitab Keluaran menceritakan tentang bagimana bangsa Israel diperbudak di tanah mesir dan perjalanan mereka keluar dari tanah mesir menuju tanah Kanaan.
B.     Rumusan Masalah
Berdasar permasalahan yang ada, adapun rumusan masalah yang terdapat dalam karya ini, yaitu:
1.      Apa judul kitab keluran menurut beberapa terjemahan?
2.      Siapa penulis kitab keluaran?
3.      Siapa pembaca kitab keluaran mula-mula?
4.      Kapan penulisan kitab keluaran?
5.      Dimana kitab keluarn di tulis?
6.      Apa genre dari kitab keluaran?
7.      Apa tema kitab keluaran?
8.      Apa tujuan penulis menulis kitab keluaran?
9.      Bagaimana latar belakang kitab keluaran?
10.  Bagaimana pembagian kitab keluaran?
11.  Seperti apa karakteristik kitab keluaran?
12.  Apa prinsip-prinsip hidup yang dapat diambil dari kirab keluaran?
C.     Tujuan
Berdasar permasalahan yang ada, adapun tujuan penulis menulis karya ini, yaitu:
1.      Mengetahui judul dari kitab keluaran menurut bebrapa terjemahan.
2.      Mengetahui penulis kitab keluaran.
3.      Mengetahui pembaca kitab keluaran mula-mula.
4.      Mengatahui kapan penulisan kitab keluaran.
5.      Mengetahui tempat penulisan kitab keluarn.
6.      Mengetahui genre dari kitab keluaran.
7.      Mengetahui tema dari kitab keluaran.
8.      Mengetahui tujuan penulis kitab keluara.
9.      Mengetahui latar belakang kitab keluaran.
10.  Mengetahui pembagian dari kitab keluaran.
11.  Mengetahui karakteristik kitab keluaran.
12.  Mengaplikasikan prinsip-prinsip hidup yang terdapat dalam kitab keluarn.

Bab II
Judul Kitab
   Nama dari Kitab Keluaran diambil dari judul bahasa Inggrisnya, “Exodus”, yang berarti “Keluar”, merupakan terjemahan dari Septuaginta. Judul asli dalam bahasa Ibraninya “Shemoth” yang diambil dari kata pertamanya “Ve-eleh shemoth”,[1] yang artinya adalah “inilah nama-nama dari” yang diambil dari kata-kata pertama kitab ini. Dalam bahasa jawa kitab ini berjudul “Pangantesan Judul ini tidak sam dengan judul dalam bahasaa inggris maupun bahasa Indonesia sehingga dianggap tidak terlalu cocok dengan keseluruhan isi kitabnya.[2]

Bab III
Kepenulisan Kitab
A.    Kepenulisan Kitab
Kitab Keluarn merupakan kitab yang ditulis oleh Musa. Walapun ada bebrapa orang yang menentang hal ini, salah satunya Teori Sumber, yang dicetuskan oleh Julius Welhausen. Ia mengatakan jika Kitab Pentateukh yang didalamya terdapat Kitab Keluaran tidak ditulis oleh Musa, namun ditulis oleh 4 sumber yang berbeda, yaitu: Sumber Yahwis, Sumber Elohis, Sumber Deuteronomis, dan Sumber Pristis. Ada juga yang mengatakan bahwa Kitab Keluaran ditulis oleh Ezra.
Menurut pandangan Alkitab salah satu bukti paling kuat yang merujuk Musa sebagai penulis Kitab Keluaran adalah kesaksian Kristus, yang menyebutkan bagian dari Perjanjian Lama sebagai “Kitab Taurat Musa” (Lukas 24:44).
Selain itu, juga terdapat bukti eksternal dan bukti internal yang menunjukan bahwa Musa adalah penulis Kitab Pentateukh (Keluaran). Bukti Internal (dari Kitab PL):  Kitab Taurat ditulis oleh seorang Ibrani yang berbicara bahasa Ibrani dan Musa memenuhi persyaratan tersebut, kesamaan gaya diantara kelima buku membuktikan adanya satu orang penulis, Musa sendiri tampak jelas mengakui bahwa ia yang menulis hukum tersebut (Keluaran 24:4; Bilangan 33:2; Ulangan 31:9,22). Bukti Eksternal (dari Kitab PB): “……., mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.” (Lukas 24:27), “……dalam Kitab Taurat Musa dan Kitab nabi-nabi dan Kitab Mazmur” (Lukas 24:44), “bukankah Musa yang terlah memberikan Hukum Taurat kepadamu?” (Yohanes 7:19).
B.     Pembaca Kitab Mula-Mula
Pembaca Kitab Keluaran yang mula-mula adalah bangsa Israel. Diterimanya kitab ini oleh bangsa Israel pada waktu mereka berada di pandang gurun, ketika mereka mulai sampai di Gunung Sinai. Dari situlah bangsa Israel diberikan hukum-hukum yang mengatur tentang pola kehidupan bangsa itu, tentang larangan yang harus mereka jauhi dan perintah yang harus mereka lakukan. Hubungan antara penulis dengan pembaca, yaitu penulis adalah seorang pemimpin yang ditunjuk Tuhan untuk memimpin orang Israel keluar dari tanah mesir.
C.     Tempat Dan Waktu Penulisan Kitab
Tempat penulisan Kitab Keluaran adalah di Padang Gurun Sinai, ketika Bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dan mereka tiba di Padang Gurun Sinai, dari situlah Kitab Keluaran dituliskan.
Waktu penulisan Kitab Keluaran adalah pada saat mereka keluar dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan. Dalam Kitab Raja-raja 6:1 tertulis, dimana tahun ke-4 dari pemerintahan Salomo (966 sM) ditetapkan pada tahun 480 tahun sesudah Bangsa Israel keluar dari tanah Mesir.
D.    Genre Kitab
Genre dari Kitab Keluaran adalah berbentuk narasi, hal ini dapat dilihat dari urutan cerita yang runtun dalam Kitab Keluaran.
Bab IV
Tema Dan Tujuan Penulisan Kitab
A.    Tema
Adapun tema-tema dari Kitab Keluaran adalah sebagai berikut:
1.      Kemerdekaan
Kitab Keluaran dimulai dengan pembebasan umat Israel dari perbudakan diatanah mesir (Keluaran 1:11-14). Kemerdekaan yang mereka dapatkan bukanlah diperoleh dengan mudah, namun dengan Domba Paskah. Domba Paskah ini selalu dianggap sebagai Anak Domaba Allah yang membebaskan orang-orang percaya dari dosa.
2.      Peraturan
Sebagai orang yang telah diemrdekakan deri perbudakan, Allah mengharapkan suatu ketatan kepada mereka. 10 hukum telah diberikan kepada mereka untuk mereka taati, karena semua perintah itu membentuk moralitas yang baik bagi seseorang disegala jaman.
3.      Penyembahan
Sebagai bangsa yang telah dibebaskan dan mendapat peraturan, sekarang bangsa ini diberikan suatu petunjuk mengenai bagaiamana mereka harus menyembah Allah. kemah suci merupakan tempat dimana Allah berkenan hadir didalamnya.
B.     Tujuan Penulisan Kitab
Adapun tujuan dari ditulisnya Kitab Keluaran adalah untuk memberikan laporan-laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebeskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya dan diberi pernyataan tertulis mengenaai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga diulis sabagia sejarah yang sangat penting dalam keseluruhan pernyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya didalam diri Yesus Kristus dan PB. Juga untuk melukiskan kesulitan-kesulitan orang Israel di Mesir, kepedulian Allah pada orang Israel saat di mesir dan menyatakan kebaikan-Nya pada bangsa Israel dengan membebeskan bangsa Israel dari tanah perbudakan.



 Bab V
Latar Belakang Kitab
A.    Latar Belakang Historis
Kitab Keluaran merupakan kitab yang mengisahkan perjalanann bangsa Israel dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan. Hal ini merupakan pengenapan janji Allah kepada bangsa Israel dimana Allah telah memberikan tanah Kanaan kepada mereka. Kitab Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam kitab Kejadian.
B.     Latar Belakang Geografis
Daerah yang menjadi latar belakang Kitab Keluaran adalah, tanah Mesir, Gunung Sinai, Gunung Horeb, Laut Teberau, Padang Gurun, Rafidim, Mara, Elim, Masa dan Meriba. 
C.     Latar Belakang Iklim
Seluruh daerah-daerah yang mereka tempati seperti, padang gurun dan sebagainya itu memiliki iklim yang sama yaitu iklim kering. Diamana pada siang hari cuaca terasa sangat panas dan pada malam hari cuaca sangat dingin sekali. Tempat-tempat ini memiliki intensitas hujan yang sangat kurang, hanya beberapa mililiter saja per tahun.
D.    Latar Belakang Politis
Kitab Keluaran ini mengisahkan kepemimpinan Musa dalam memimpin bangsa Israel menuju tanah Kanaan. Disebutkan dalam Kitab Keluaran 33:14-16 disebutkan bahwa Musa adalah seorang yang sangat mengandalkan Tuhan dalam kepemimpinannya. Juga dalam menghadapi Firaun, Musa termasuk orang yang gagah berani (Keluaran 14:13-14).
Dalam Kitab Keluaran bukan hanya Musa saja yang memimpin tetapi juga Harun. Namun pada saat Musa naik ke Gunung Sinai ia gagal memimpin bangsa itu, dengan membuatkan mereka berhala anak lembu emas. Namun pada akhirnya Harun dipilih Tuhan sebagai seorang imam besar yang mempersembahkan korban bakaran di Tabernakel.
E.     Latar Belakang Budaya
Suatu bangsa pastilah memiliki kebudayaaan masing-masing. Kebudayaan itu dapat berupa cara berpakaian, cara beribadah, maupun kebiasaan-kebiasaan lainnya. Bangsa Israel memililiki cara berpakian yang unik, yaitu mereka memakai jubah panjang agar tidak terkena sinar matahari langsung mengingat cuaca disana sangat panas sekali. Cara beribadah mereka yaitu menyembah Allah semesta alam YHWH, dengan kemungkinan sehari tiga kali (Daniel 6:11). Sedangkan dalam sistem kekeluargaan mereka sangat mengunggulkan anak laki-laki, kerena mereka sebagai ahli waris harta mereka. 
F.      Latar Belakang Kepercayaan
Bangsa Israel menganut agama samawi yang dianggap sebagai agama tertua yang. Menurut kitab Daniel 6:11, diperkirakan cara ibadah mereka dilakukan sehari tiga kali, yaitu pukul 9, 12 dan pukul 15. Lalu hal ini dikaitkan dengan waktu Yesus disesah (pukul 09:00), Yesus disalib (pukul 12:00), dan Yesus mati di kayu salib (pukul 15:00).[3]

Bab VI
Pembagian Isi Kitab
A.    Pembagian Kitab Secara Garis Besar
Berdasarkan isinya Kitab Keluran dibagi menjadi lima bagian (lima garis besar), yaitu:
1.      Keluaran 1-7. Pengutusan Musa
v  Kel 1: 8-22 Israel yang diperbudak di tanah Mesir
v  Kel 2:1-10 Kelahiran Musa
v  Kel 3:1-10 Tuhan memanggil Musa
2.      Keluran 8-13. Keluar dari Mesir
v  Kel 7:8-11:10 Sepuluh tulah
v  Kel 12:1-13:22  Paskah dan pembebasan
3.      Keluaran 14-18. Dipadang gurun
v  Kel 15:22-18:27 Perjalanan bangsa Israel di padang gurun.
4.      Keluaran 19-24. Ketetapan dan peraturan
v  Kel 20:1-26 Musa menunjukakan sepuluh hukum kepada bangsa itu yang telah didapatkannya dari Tuhan di Gunung Sinai.
5.      Keluaran 25-40. Tabernakel
v  Kel 25:1-31:18 Musa memberikan arahan kepada bangsa Israel untuk membuat Tabernakel
v  35:1-31:18 Tabernakel.
B.     Isi Kitab
Isi dari Kitab Keluaran terbagi menjadi enam bagian, yaitu:
1.      Pasal 1:1-15:21. Bagian ini menceriatakan tentang keluarnya bangsa Israel dari tempat perbudakan tanah Mesir. Bagian ini pun juga masih dapat dibagi kembali, yaitu:
pasal 1-4 yang mengisahkan tentang persiapan bangsa Israel untuk keluar dari sana. Yaitu kelahiran Musa dan penyelamatannya (2:1-10), pertumbuhan Musa di istana Firaun dan pelariannya ke Midian karena membunuh orang mesir (2:11-22), dipilihnya Musa dari depan semak duri yang terbakar namun tidak hangus untuk memimpin bangsa itu (3:1-10). Keberatan yang ditasinya dan kembalinya ia ke Mesir (3:11-4:31).  
Pasal 5-10 yang mengisahkan bagaimana Musa mengahap Firaun untuk diperbolahkan membawa bangsa Israel pergi untuk beribadah.  Namun Firaun berkeras hati sehingga pekerjaan mereka dilipat gandakan (5:1-24). Pemanggilan Musa yang diriwayatkan kembali maupun dibaharui (6:1-7:13). Tuhan menimpakan tulah keatas orang Mesir (7:14-10:29). Yaitu tulah pertama sampai dengan pemberitaan tulah yang kesepuluh (11:1-10).
Pasal 12-15 menceritakan tentang tulah kesepuluh, yaitu kematian anak sulung orang Mesir yang akhirnya membuat Firaun memperbolehkan bangsa Israel untuk keluar dari tanah Mesir (12:29-42). Hari raya paskah dan roti tak beragi (12:43-13:16) pimpinan Allah melalui Tiang Awan Tiang Api dan menyerebrangi laut teberau (14:1-15:21).
2.      Pasal 15:22-18:27. Bagian ini menceritakan pengalaman persoalan yang berbagai macam sehingga bangsa Israel bersungut-sungut. Diama mereka bersungut-sungut Karena air di Mara (15:22-27) Allah mengirim manna kaetika merek lapar (16:1-36). Namun Allah tetap menyertai mereka sehingga mereka tetap mendapatkan apa yang mereka perlukan. Peperangan mereka mengahadapi orang Amalek dan nesihat Yitro mengenai pengangkatan hakim-hakim untuk membantu Musa (17:8-18:27).
3.      Pasal 19:1-24:18. Bagian ini mengisahkan peristiwa-peristiwa di gunung Sianai. Persiapan mereka menghadapi hadirnya Allah ke gunung Sinai (19:1-25) namun mereka takut sehingga Musa yang maju menjadi pengantara antara Tuhan dan bangsa Israel (20:18-21). Upacara pengikatan perjanjian (24:1-11) penerimaan kesepuluh hukum dan janji sarta teguran (20:1-2:33).
4.      Pasal 25:1-31:18. Petunjuk kemah suci atau Tabernakel. Persembahan khusus (25:1-9), imam-imam untuk mmpersembahkan kurban (31:1-11), dan pengudusan hari sabat (31:12-17).
5.      Pasal 32:1-34:35. Kemurtadan bangsa Israel dengan membuat lembu emas dan menyembahnya ketika Musa masih berada di atas gunung. Hanya doa yang dapat menyelamatkan mereka dari murka Allah (32:1-35). Musa naik kembali ke atas gunung untuk menerima kembali Loh Hukum yang telah dipecahkannya itu. (34:1-28).
6.      Pasal 35:1-40:38. Pendirian kemah suci dan hadirnya Allah dalam Kemah Suci. (25-31). [4]

Bab VII
Krakteristik Kitab
A.    Hal menarik
Keunikan dari Kitab Keluaran adalah Allah selalu menolong dan memperlengkapi orang Israel meskipun mereka sering bersungut-sungut kepada-Nya (Keluaran 15:24) penyataan Allah yang agung. Inilah yang menjadi keunikan kitab ini, karena kitab ini mengambarkan kesetiaan Allah walaupun orang-orang tidak setia kepada-Nya.
B.     Hal yang Khusus
Hal khusus yang hanya terdapat pada kitab ini yaitu terdapatnya 10 hukum Allah yang tidak ditemui dilain kitab kecuali kitab Ulangan, karena memang Kitab Ulangan merupakan pengulangan dari kitab-kitab Pentateukh lainnya. Kitab Keluaran juga menjelaskan perintah-perintah untuk mendirikan kemah Suci.





Bab VIII
Tema-Tema Penting Kitab
A.    Pasal Dan Ayat Utama
v  Keluaran 1:8
v  Keluaran 2:24-25
v  Keluaran 12:27
v  Keluaran 20:1
v  Keluaran 25:8
v  Keluaran 28:1
B.     Tokoh
1.      Musa
Musa adalah anak Amram bin Kehat bin Lewi, anak Yakub bin Ishak. Musa merupakan tokoh penulis sekaligus tokoh utama dalam kitab Keluaran. Kitab Keluaran dimulai dengan cerita kelahiran Musa, bagiamana ia selamatkan, dibesarkan dalam istana firaun dan ia memilih untuk menolong bangsanya dan akhirnya ia dipanggil Tuhan untuk menuntun bangsa itu untuk keluar dari tanh Mesir. Ia diangkat menjadi nabi sekitar tahun 1450 SM. Ia memiliki 2 orang anak (Gersom dan Eliezer) dari istrinya, Zipora. Ia wafat di Tanah Tih (Gunung Nebo) sekitar sebulan sebelum bangsa Israel memasuki tanah Kanaan setelah 40 tahun mengembara di padang gurun sesudah keluar dari Mesir.
2.      Harun
Harun adalah kakak dari Musa. Pada kitab Keluran ini, ia dipilih sebagai seorang imam besar yang akan mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan. Namun pada ayat sebelumya ia telah membuat bangsa Israel berbuat dosa dengan membuatkan mereka sebuah berhala yang berwujud lembu emas, sehingga Tuhan murka dan membinasakan mereka.
3.      Miryam
Miryam adalah kakak perempuan Musa yang berjasa menolong Musa ketika ia dihanyutkan di singai nil. Ia juga yang memimpin para ibu-ibu lainnya untuk bernyanyi dan menyembah Tuhan ketika mereka melihat orang-orang Mesir mati binasa di laut Teberau. Namun ia juga yang memberontak bersama Harun ketika Musa mengambil seorang perempuan Kush sehingga ia menghujatnya.
4.      Firaun
Firaun merupakan seorang raja yang memerintah di daerah Mesir. Ia adalah seorang yang keras kepala karena tidak mau mengindahkan permohonan Musa sehingga ia dan seluruh bansa itu mendapat 10 tulah.
5.      Yitro
Yitro adalah mertua Musa, yang waktu itu ia menasehati Musa perihal pengangkatan hakim-hakim. Hal ini dikarenakan ia melihat Musa kuwalahan dalam mengatasi bangsa itu dan hal itu sangat diterima baik oleh Musa sehingga ia mengangkat para hakim untuk membantunya mengurus bangsa itu.
C.     Topik-Topik
1.      Riwayat Musa
Bagian ini mengisahkan tentang bangaimana Musa lahir dan diselamatkan, namun saat dewasa memilih disebut orang Israel dibandingkan disebut anak putri Firaun, dan akhirnya lari ke Midian setelah ketahuan membunuh seorang Mesir. Disana ia dipanggil Tuhan untuk membawa mereka keluar dari Tanah Mesir. Bagaimana perjalanannya menuntun bangsa itu.
2.      Keluar dari Mesir
Bagian berisi cerita mengenai cara bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, tentang sepuluh tulah yang didatangkan atas bangsa Mesir. Bagaiman mereka merayakan Paskah dan perjalanan mereka keluar dari mesir. Sesampai di padang gurun mereka banyak mengalami berbagai keadaan dan kondisi yang terkadang membuat mereka berdosa dan Allah menghukum mereka.
3.      Pendirian tabernakel
Bagaian ini berisi petunjuk-petunjuk dalam mendirikan Kemah Suci atau Tabernakel. Tidak hanya para pria yang turut dalam pembangunan ini namun juga para ibu-ibu dan seluruh bangsa itu baik kaya ataupun miskin ikut ambil bagian dalam pembangunan Tabernakel itu.


Bab IX
Pinsip Hidup Dan Pelayanan
A.    Prinsip hidup
1.      Tuhan selalu mengingat umat-Nya.
2.      Penyertaan Tuhan akan umat-Nya.
3.      Tuhan bertindak dengan adil, jika orang berbuat dosa akan di hukum.
4.      Tuhan selalu setia akan umat-Nya meski umat-Nya tidak setia.
5.      Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu.
B.     Aplikasi dalam pelayanan
1.      Apabila seseorang berseru pada Tuhan, Ia akan menolongnya
2.      Jangan kuatir akan segala sesuatu
3.      Jangan berbuat dosa, karena Tuhan manentang orang-orang yang demikian
4.      Setialah sampai akhir














Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Keluaran diakses hari senin, 19 November 2018 pukul 14:25.
Wolf, Herbert. 2004. Pengenalan Pentateukh. Malang: Gandum Mas.
   Peterson Robet M. 2006. Tafsir Alkitab Kitab Keluaran. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
          . 2014. Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan seri: Life. Malang: Gandum Mas.
Chares F. Pfeiffer, Everett F. Harrison. 2004. Tafsiran Alkitab Wycliffe. Malang: Gandum Mas.



[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Keluaran diakses hari senin, 19 November 2018 pukul 14:25.
[2] Wolf, Herbert. Pengenalan Pentateukh. Malang : Gandum Mas. 2004. Hal. 169-170.

[3] Buku yang membahas ini yaitu “Hari Raya Liturgi Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja” karya Rasid Rachmad,
[4] Peterson Robet M. Tafsir Alkitab Kitab Keluaran. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2006. Hal. 2-5.

Joko Prasetyo
Joko Prasetyo Nama saya Joko Prasetyo saya berasal dari kota Kediri, Jawa Timur namun sekarang sedang menempuh pendidikan di Surabaya

1 komentar untuk "Makalah Pengantar Perjanjian Lama: Kitab Keluaran"